Israel menyerang masjid yang berada di samping sebuah rumah sakit di Lebanon selatan pada Sabtu (5/10/2024). Pasukan Zionis menyebut milisi Hizbullah menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando.
Mengutip Al Jazeera, Minggu (6/10/2024), pihak Rumah Sakit Salah Ghandour mengatakan sembilan staf medis dan perawatnya terluka akibat serangan Israel itu. Sebagian besar korban bahkan mengalami luka parah.
Militer Israel mengeklaim pejuang Hizbullah berada di dalam masjid, sehingga mereka menargetkan tempat ibadah tersebut. Meski demikian, Israel tidak memberikan bukti apa pun terhadap klaim mereka.
“Atas arahan intelijen IDF (angkatan darat), IAF (angkatan udara) menyerang Hizbullah yang beroperasi di dalam sebuah pusat komando yang terletak di dalam sebuah masjid yang berdekatan dengan RS Salah Ghandour di Lebanon selatan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
“Pusat komando tersebut digunakan oleh Hizbullah untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF dan negara Israel,” imbuh pernyataan militer Israel itu.
Menurut pihak RS Salah Ghandour, yang dikelola oleh Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah, sembilan staf medis dan perawatnya terluka akibat serangan hebat, sebagian besar dari mereka terluka parah, setelah menerima peringatan Israel untuk mengungsi.
Sementara itu, kantor berita milik pemerintah Lebanon NNA melaporkan halaman rumah sakit di kota selatan Bint Jbeil juga menjadi sasaran penembakan Israel. Direktur rumah sakit itu menyebut bangunan RS terkena serangan langsung dan dievakuasi.
Ini bukan kali pertama Israel menyerang fasilitas publik dan sipil seperti rumah sakit, bangunan sekolah, hingga tempat pengungsian.
Selama agresinya di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, Israel juga berulang kali memerintahkan evakuasi dan menggeledah rumah sakit di Jalur Gaza. Militer Zionis mengeklaim Hamas bersembunyi di dalam fasilitas publik, dan menjalankan operasi mereka dari dalam.
Meski demikian selama melontarkan tuduhan itu, Israel belum pernah memberikan bukti yang jelas.
Hampir satu tahun agresi Israel di Palestina, nyaris 42.000 warga sipil tewas. Sebagian besar korban serangan-serangan brutal itu adalah kelompok rentan seperti perempuan, lansia, dan anak-anak.