Market

Isyarat Suku Bunga dari Bos the Fed Buat Wall Street Pesta Pora

Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (3/3/2022) pagi WIB. Ini terjadi lantaran Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan. Akan tetapi, kenaikan tersebut kurang dari yang beberapa investor takutkan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 1,79 persen atau 596,40 poin, menjadi menetap di 33.891,35 poin. Sementara Indeks S&P 500 terdongkrak 1,86 persen atau 80,28 poin, menjadi berakhir di 4.386,54 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 1,62 persen atau 219,56 poin, menjadi tutup di 13.752,02 poin.

Semua 11 indeks sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan melonjak 2,6 persen setelah turun tajam sejauh minggu ini. Indeks perbankan rebound 3,0 persen setelah mencapai level terendah sejak September 2021 di sesi sebelumnya.

Mencerminkan luasnya reli pada Rabu (2/3/2022), value index S&P 500 meningkat 1,9 persen dan indeks pertumbuhan bertambah 1,7 persen.

Komentar Powell Tenangkan Investor

Komentar Powell, dalam kesaksian kepada Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS, membantu menenangkan investor setelah invasi Rusia ke Ukraina mengirim pasar ke dalam kejatuhan.

Powell mengatakan dia cenderung mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada Maret, memadamkan beberapa kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif.

Pedagang sekarang melihat probabilitas 95 persen untuk kenaikan 25 basis poin pada Maret.

Saham energi melanjutkan perjalanan mereka lebih tinggi, dengan indeks energi S&P 500 reli 2,2 persen karena minyak mentah Brent melonjak mendekati level tertinggi delapan tahun setelah sanksi Barat mengganggu transportasi komoditas yang diekspor oleh Rusia.

Rusia belum Berhasil Gulingkan Pemerintahan Ukraina

Invasi Rusia selama seminggu belum mencapai tujuannya untuk menggulingkan pemerintah Ukraina. Ukraina mengatakan mereka bertempur di pelabuhan Kherson, kota besar pertama yang Rusia klaim telah merebutnya. Sementara serangan udara dan pemboman menyebabkan kehancuran lebih lanjut di kota-kota lain.

“Dari hari ke hari Anda beralih dari ketakutan akan eskalasi yang dapat membuat segalanya menjadi sangat buruk menjadi harapan bahwa itu tidak akan benar-benar terjadi dan kepala yang lebih dingin akan menang, dan bahwa ekonomi cukup kuat untuk melewati ini,” kata Tom Martin, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta.

Apple berakhir 2,1 persen lebih tinggi setelah mengumumkan peluncuran produk untuk 8 Maret. Investor mengharapkan Apple dapat mempromosikan versi murah dari iPhone populer dengan 5G.

Philadelphia Semiconductor Index melonjak 3,4 persen, terangkat oleh lonjakan 8,2 persen di Micron Technology.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 13,1 miliar saham dari rata-rata 12,4 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Data menunjukkan pengusaha swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada Februari karena pemulihan pasar tenaga kerja meningkat.

Nordstrom Inc melejit 38 persen setelah jaringan department store itu memperkirakan pendapatan dan laba setahun penuh yang optimistis.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button