Kylian Mbappe langsung menggunakan ‘jabatan’ barunya untuk mendepak dua sosok penting di PSG. Mereka adalah Direktur Olahraga Leonardo dan sang pelatih Maurio Pochettino.
‘Jabatan’ baru Mbappe yakni bebas menentukan pelatih dan rekam setim yang akan bermain dengannnya, sebagai syarat bertahan di PSG membuatnya seperti pemain dan direktur klub sekaligus.
Mbappe kabarnya tak senang dengan kinerja Leonardo sebagai direktur olahraga klub dan menunjuk Luis Campos sebagai calon pengganti.
Sementara untuk Pochettino, tak ada alasan lain untuk diganti selain gagal di Liga Champions. Salah satu alasan Mbappe sempat ingin hengkang ke Real Madrid alasan prestasi di eropa.
Dan itu tak bisa didapat Mbappe selama berseragam PSG. Meski sudah ditemani Neymar dan Messi, PSG nyatanya gagal ditangan Real Madrid pada babak 16 besar.
Pochettino memang berhasil mempersembahkan gelar Liga Prancis untuk PSG, namun itu tak cukup. Gelar liga sudah seperti ‘kebiasaan’ bagi PSG untuk memenangkannya.
Dalam 10 tahun terakhir, hanya AS Monaco dan Lille yang mampu mengganggu hegemoni PSG di Liga Prancis.
Jika Pochettino pergi, lalu siapa pelatih yang cocok di mata Mbappe?
Nama Zinedine Zidane adalah sosok yang pas untuk melatih Mbappe. Mantan Pelatih Real Madrid itu juga merupakan salah satu panutan Mbappe dalam berkarir.
Bisa jadi, sudah ada pembicaraan dengan Zidane sebelumnya dan itu menjadi salah satu alasan Mbappe memperpanjang kontraknya di PSG hingga 2025.
Mbappe sejatinya hampir saja bergabung dengan Real Madrid di bursa transfer musim panas 2022 dengan status bebas transfer. Namun, PSG melakukan berbagai upaya untuk dapat mempertahankan pemain andalan mereka tersebut.
Setelah bernegosiasi, Mbappe lantas memutuskan untuk tetap bertahan di PSG sampai 2025. Menurut berbagai laporan, hak-hak istimewa yang diberikan PSG kepada Mbappe membuat pesepakbola asal Prancis itu pada akhirnya memutuskan bertahan.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)