Arena

Jack Grealish Mulai Tumpul, Ini Respons Guardiola

Manajer Manchester City Pep Guardiola memberi dukungan kepada Jack Grealish untuk bisa mengakhiri kemarau golnya ketika pemain tersebut berjuang untuk membuktikan kelayakannya sebagai pemain dengan rekor transfer 100 juta pound (132 juta dolar AS).

Grealish baru mencetak dua gol untuk City sejak kepindahannya dari Aston Villa dengan rekor transfer tertinggi untuk Liga Inggris.

Pemain berusia 26 tahun itu terakhir kali mencetak gol pada bulan September saat City mengalahkan Leipzig di Liga Champions, sementara satu-satunya gol yang dibuatnya di Liga Inggris adalah saat melawan Norwich Agustus lalu.

Grealish tidak mampu meniru penampilan menariknya saat di Villa dengan seragam City dan dia kehilangan kesempatan emas untuk mencetak gol saat tim juara bertahan itu menang atas Wolves, Sabtu.

Tetapi Guardiola tidak ragu bahwa gelandang Inggris itu dapat mengatasi kemandulan di 13 pertandingannya secara beruntun dan pada akhirnya akan mulai cemerlang lagi.

“Dia harus melakukan persis apa yang dia lakukan, tidak lebih dari itu. Selebihnya hasil akan datang,” kata Guardiola kepada wartawan, Senin, seperti dikutip AFP.

“Dia memiliki peluang untuk mencetak dua atau tiga gol setiap pertandingan dan suatu hari dia akan melakukannya. Dia bisa mencetak hat-trick melawan Watford dan di pertandingan terakhir satu atau dua gol lagi.

Menurut Guardiola tidak pernah ada seorang pemain bertahan dengan performa terbuka dalam satu musim dari awal hingga akhir. Ada pasang surut.

“Dan dia tidak harus mencetak gol. Yang harus dia lakukan adalah bermain seperti dia tahu apa yang harus dilakukan, merasa bahwa kontribusinya membantu memenangi pertandingan dan selebihnya (gol) akan datang.”

City yang kini memimpin klasemen Liga Inggris akan menjamu Leeds pada Selasa dan Guardiola mengaku timnya harus bersusah payah jika mereka ingin selamat dari taktik tempo tinggi tim asuhan Marcelo Bielsa itu.

Leeds mengambil empat poin dari City musim lalu dan Guardiola memperkirakan bakal menghadapi malam yang sulit lagi.

“Leeds adalah salah satu lawan terberat kami. Mereka bermain dengan cara yang unik dan kami bermain melawan cara yang unik ini hanya dua kali dalam setahun,” katanya.

“Kami harus menyesuaikan beberapa hal karena berbeda dengan lawan lainnya. Kami tidak terlalu terbiasa dengan jenis permainan seperti ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button