Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), menegaskan komitmen untuk memaksimalkan persiapan atlet Indonesia guna menyukseskan Artistic Gymnastics World Championships (Kejuaraan Dunia Senam Artistik) 2025 yang digelar di Tanah Air.
Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya berencana mengirimkan empat atlet untuk menjalani trainin camp atau pemusatan latihan di Jepang. Dengan rincian, dua diantaranya atlet putra dan dua atlet putri.
Keempat atlet tersebut berasal dari Pelatnas PB Persani, yang saat ini menaungi sekitar 20 atlet, terdiri dari 10 putra dan 10 putri.
“Saat ini kami sudah menyiapkan di list ya berdasarkan hasil PON kemarin yaitu 10 putra 10 putri. Namun pihak Kemenpora menyepakati untuk yang diberangkatkan ke Jepang itu adalah 2 putra, 2 putri,” kata dia dalam jumpa pers di Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).
Keempat atlet tersebut akan diberangkatkan ke Negeri Matahari Terbit pada pertengahan November mendatang. Di sana, mereka akan dilatih oleh pelatih-pelatih profesional.
“Jadi kami intensif berdiskusi dengan pihak Jepang Gymnastic Association. Dan mudah-mudahan dalam bulan November ke depan itu sudah kami bisa berangkatkan ke sana di Ajinomoto Training Center,” ujar dia.
Sementara itu, atlet yang tidak diberangkatkan untuk menjalani training camp (TC) di luar negeri akan tetap menjalani persiapan dan latihan di Indonesia, dengan memanfaatkan fasilitas training center Kemenpora di Cibubur.
“Kemudian untuk yang lainnya akan dilatih di dalam negeri dengan pelatih dari Jepang juga. Insya Allah menurut informasi dari pihak Kemenpora bahwa pusat latihan gimnastik di Cibubur akan selesai akhir Desember,” tutur Ita.
Menatap kejuaraan dunia senam artistik yang akan digelar tahun mendatang, Ita enggan menetapkan target yang muluk-muluk.
Ia menganggap, kejuaraan dunia yang tidak masuk dalam hitungan kualifikasi Olimpiade LA 2028, hanya sebagai pemanasan atau tes bagi para atlet Merah Putih.
“Karena target utama adalah tentunya (Olimpiade) 2028, target kami adalah kami harus lolos kualifikasi Olimpiade. Emggak cuma satu atlet, tapi mungkin juga mudah lebih dari satu,” sambung dia.