Sejak ditetapkan menjadi warisan budaya Indonesia 13 tahun lalu, batik belum diterima sebagai busana tradisional seluruh masyarakat. Tak sedikit kalangan yang enggan mengenakan batik karena kadung menganggapnya sebagai busana formal yang kaku, tanpa memahami makna filosofi dan sejarah yang terkandung di dalamnya sebagai kepribadian bangsa.
Dalam Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, Yayasan Batik Indonesia (YBI) berupaya mengunggah kesadaran masyarakat untuk mematahkan kesan formal dan kaku itu. Mengangkat tema besar ‘Sebarkan Kabar Ba(t)ik’, YBI ingin meningkatkan kesadaran dan pentingnya batik sebagai identitas melalui suara komunitas, figur pecinta batik, dan kegiatan mempromosikan busana batik di Indonesia.
“Kesan yang melekat pada batik inilah yang coba ingin kami ubah, tentunya tanpa mengesampingkan sejarah, filosofi, dan nilai luhur dari batik tersebut,” kata Ketua Umum YBI, Gita Pratama, di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022).
YBI bakal menggelar pameran batik pula untuk menyadarkan masyarakat ragam corak pakaian tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia itu. Ketua Pelaksana Hari Batik Nasional 2022, Nini Djan Faridz mengungkapkan, rangkaian pameran bakal digelar hingga 9 Oktober 2022.
“Para pengunjung yang ingin menambah koleksi batik-batik terbaiknya dapat berbelanja di Pameran Batik yang diikuti oleh 27 perajin Industri Batik,” ujar Nini.
Pameran batik dilaksanakan di Plaza Indonesia selama 2-9 Oktber. YBI juga bakal menggelar Fashion Show Busana Batik di Lamoda Cafe.
Adapun rangkaian acara Hari Batik Nasional 2022 ini akan diakhiri dengan Pameran Batik yang menampilkan 80 koleksi Batik Nitik di Museum Tekstil (Museum Seni), Jakarta Barat, mulai 12 Oktober 2022.
Diketahui, perayaan Hari Batik Nasional kali ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Dia menyaksikan pemberian rekor MURI kepada Yayasan Batik Indonesia dengan prestasi peragaan busana batik dengan catwalk terpanjang yaitu 600 meter.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)