Market

Jaga Inflasi, Subsidi Energi Tahun Depan akan Lebih Tepat Sasaran

Pemerintah akan mulai menyiapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran. Jenis subsidi yang akan dikaji ulang untuk lebih tepat sasaran adalah subsidi BBM, Gas Melon dan Pupuk.

Tahun ini, untuk anggaran subsidi BBM sudah mencapai Rp502 Triliun. Pemerintah masih bisa bertahan karena ada ‘bantalan’ dari windfall komoditas juga ekspor. Namun tahun depan keadaanya akan lebih sulit sehingga pemerintah harus memangkas sejumlah sektor, termasuk subsidi.

“Seberapa kuat pemerintah menjaga inflasi? Mau tidak mau pemerintah harus ancang-ancang bagaimana kita harus bisa berkata enough terkait menjaga inflasi. Apakah subsidi energi masih akan dijaga seperti itu terus, karena ini tidak produktif. Kalau subsidi pangan masih ok karena orang. Sampai kapan kuat?” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Teguh Dananto.

Upaya pemerintah untuk menjaga inflasi disebut Teguh tidak akan sustain sampai tahun depan. Maka enam bulan terakhir ini sangat krusial bagi pemerintah untuk mitigasi.

“Tahun depan kita tidak ada ruang, harga komoditas turun, windfall profit hilang, sehingga ini momentum enam bulan ini momentum punya uang dan bagaimana kita menyiapkan masa depan. Perlu itu tadi sampai kapan dan Pemerintah harus mitigasi, saya yakin tidak akan kuat. Terus menerus, namun gimana melakukan itu dengan sebaik baiknya,“ jelas Teguh.

Masyarakat sudah sangat tergantung pada subsidi BBM. Maka narasi pemerintah ke masyarakat terkait subsidi ini harus lebih terarah.

Teguh mengusulkan membangun narasi untuk subsidi diarahkan untuk support dunia usaha lebih green, digital dan inklusi.

Kekuatan pemerintah untuk menjaga inflasi, jangan sampai dibayar mahal di tahun depan. Karena itu, Teguh menyarankan dua hal.

“Pelan-pelan harus ada softlanding dari fiskal dan monetary otoritas. Bagaimana mereka pelan pelan melakukan adjustment inflation, Apakah menaikkan suku bunga atau atau mengatakan enough untuk subsidi energi,” pungkas Teguh.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button