News

Jaga Momentum Politik, KIB Diminta Segera Deklarasi Capres

Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mendorong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk mendeklarasikan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Sebab, jika terlalu lama KIB bisa kehilangan momentum politik. Dia menegaskan, publik sudah cukup lama menanti kepastian.

Dia menegaskan, KIB harus berani dan cepat mengambil langkah jika tidak ingin kehilangan momentum. Tiga partai yang tergabung, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar, harus segera memutuskan siapa figur yang akan mereka usung.

Mungkin anda suka

“KIB harus berani dan mengambil langkah cepat jika tidak ingin kehilangan momentum. Tiga partai harus segera memutuskan siapa yang akan maju sebagai capres dan cawapres, PAN atau PPP yang mengalah untuk posisi cawapres jika Golkar inginkan capres,” terangnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (23/12/2022).

Arif menambahkan, jika pun pilihannya jatuh kepada orang di luar partai koalisi, tidak masalah. Sebab, pilihan tersebut akan memberi harapan bagi koalisi untuk hadirkan narasi berbeda di Pemilu 2024.

Selain itu, figur eksternal juga bisa menyesuaikan keinginan para pemilih dari partai-partai koalisi KIB. Dia mencontohkan, seperti para pemilih dari PPP dan PAN.

“PAN dan PPP, misalnya, saat ini harus bertarung dengan keinginan pemilihnya. PAN harus mengakui bahwa pemilihnya juga ikut terbelah dengan kuatnya figur personal di luar partai seperti Anies dan Ganjar dalam bursa Pilpres 2024,” ujar dia.

Arif menekankan, sangat disayangkan langkah KIB dalam mendeklarasikan capres terbilang lama. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin KIB bisa kehilangan posisi di ruang publik nantinya.

“Sehingga KIB yang pada awalnya dapat momentum harus rela kehilangan percakapan di ruang publik, ketika NasDem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres dan Prabowo yang hampir menemukan kesepakatan dengan Cak Imin,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button