Jaga Momentum Senam di Olimpiade, Persani Bertekad Lahirkan Rifda Baru


Persatuan Senam Indonesia (Persani) atau Gymnastics Indonesia berambisi untuk melahirkan pesenam-pesenam berbakat demi melanjutkan kiprah yang dicatatkan Rifda Irfanaluthfi di Olimpiade.

Komitmen itu disampaikan Ketua Umum Persani, Ita Yuliati tak lama setelah keikutsertaan Rifda di Olimpiade 2024 Paris berakhir.

Ita mengaku akan mempersiapkan tim senam Indonesia yang diproyeksikan turun di gelaran 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championship 2025 di Jakarta.

“Tugas kita bersama selanjutnya adalah mempersiapkan Tim Gymnastics Indonesia untuk turun di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championship 2025 di Jakarta dan Olimpiade 2028 Los Angeles dan ini sudah kami persiapkan dari sekarang,” ujar Ita belum lama ini.

Ita mengatakan, pihaknya sangat bangga sekaligus bersyukur dengan prestasi Rifda sebagai olympian baru yang membuat tonggak sejarah bagi Indonesia.

“Alhamdulillah Rifda sudah menyelesaikan penampilannya di Olimpiade Paris 2024. Saya sebagai Ketua Umum Gymnastics Indonesia bersyukur bahwa akhirnya perjuangan kita semua untuk mengusung Rifda ke Olimpiade telah berhasil,” ujar Ita.

“Rifda telah secara sah menyandang gelar sebagai olympian. Perjalanan menuju Olimpiade itu yang harus kita apresiasi bersama karena tidak mudah untuk bisa mencapai Olimpiade, seperti saat ini,” kata Ita lagi.

Terlepas dari penampilan Rifda yang belum maksimal lantaran cedera, Ita tetap mengapresiasi perjuangannya.

Bagi Ita, Rifda sudah bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya untuk menjadi pesenam Indonesia pertama dari Indonesia yang tampil di Olimpiade.

Sebelumnya, pesenam berusia 24 tahun terpaksa harus mengakhiri pertualangannya di Olimpiade Paris 2024 lebih cepat, usai tersisih di babak kualifikasi individual putri.

Rifda yang tampil di nomor All Around hanya bisa memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicobanya. Di satu alat yang ia mainkan, Rifdamencatatkan 9,166 poin.

Rifda saat itu tampil sambil menahan rasa sakit akibat cedera di bagian meniskus dan ACL yang dialaminya. Bahkan, ia harus dibantu oleh pelatih, Eva Novalina saat posisi naik dan mendarat di palang bertingkat.

Meski perjuangan beratnya belum berbuah manis, atlet 24 tahun mengaku senang dan bangga bisa membawa nama Indonesia di panggung Olimpiade 2024.

“Sekarang rasanya lebih tenang, saya sudah bisa membuktikan bisa tampil di Olimpiade. Saya senang bisa menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai,” tutur dia.