News

Jamaika Ingin Pelajari Batik dan Bulu Tangkis dari Indonesia

Sabtu, 08 Okt 2022 – 18:44 WIB

jamaika indonesia

Mungkin anda suka

Menteri Kebudayaan, Gender, Hiburan, dan Olahraga Jamaika Olivia Grange (kiri) mencoba mengenakan kain batik Indonesia dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika Nana Yuliana (kanan) di Kingston, Jamaika, Jumat (7/10/2022) (dok. KBRI Havana)

Jamaika ingin mempelajari pembuatan batik dan olahraga bulu tangkis dari Indonesia, kata Kedutaan Besar RI di Havana, Kuba pada Sabtu (8/10/2022).

Keinginan itu diungkapkan Menteri Kebudayaan, Gender, Hiburan, dan Olahraga Jamaika Olivia Grange saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika, Nana Yuliana, di Kingston, Jamaika, pada Jumat (7/10/2022), menurut keterangan KBRI.

Pada pertemuan tersebut, Dubes Nana mengatakan bahwa batik merupakan busana nasional Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri karena keanekaragaman motifnya.

“Kami menyambut baik keinginan Jamaika untuk mempelajari teknis pembuatan batik dari Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batiknya masing-masing. Industri batik juga dapat meningkatkan ekonomi suatu daerah, melalui ekonomi kreatif dan pemberdayaan perempuan,” kata Dubes Nana.

Menteri Olivia Grange juga mengatakan bahwa Jamaika mulai memperkuat cabang olahraga yang menggunakan raket seperti skuas (tenis dinding) dan bulu tangkis.

Mengingat Indonesia memiliki atlet-atlet bulu tangkis kelas dunia, kata dia, Jamaika ingin belajar lebih banyak dari Indonesia melalui pertukaran pelatih dan atlet.

Langkah pertukaran itu, menurut dia, merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama Olahraga Indonesia-Jamaika yang ditandatangani pada 2017.

Menurut keterangan KBRI Havana, saat ini ada 10 atlet dari tim atletik Indonesia sedang menjalani pelatihan di Jamaika dengan menggunakan fasilitas ​​​​​​​Technique Lab Sports and Fitness Centre.

Pelatihan tersebut akan berlangsung hingga November 2022 mendatang.

Pada pertemuan tersebut, Dubes Nana dan Menteri Olivia Grange juga membahas upaya kerja sama di bidang ekonomi kreatif yang dinilai berperan penting pascapandemi COVID-19.

“Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang penting bagi Indonesia. Bahkan Indonesia menginisiasi penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) pada 2018 silam. Pada bulan ini (Oktober 2022), WCCE ketiga diselenggarakan kembali di Bali dan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Dubes Nana.

“Dengan WCCE ini, Indonesia menekankan pentingnya sektor ekonomi kreatif, utamanya dalam upaya pemulihan ekonomi global pascapandemi COVID-19,” lanjutnya.

Pada akhir pertemuan, Dubes Nana dan Menteri Olivia Grange membicarakan rencana kegiatan dalam rangka peringatan 41 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jamaika pada Desember mendatang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button