Tanaman herbal untuk tekanan darah tinggi telah menjadi solusi alami yang kian populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kamu yang sedang mencari alternatif pengobatan tanpa efek samping kimiawi, perlu mengenal lebih dekat sejumlah tanaman yang secara ilmiah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi kronis yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Menurut Riskesdas 2018 oleh Kementerian Kesehatan RI, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Gaya hidup tidak sehat dan stres berkepanjangan sering menjadi pemicunya. Oleh karena itu, penggunaan tanaman herbal sebagai terapi tambahan bisa menjadi pilihan cerdas.
Disadur dari website pafikarokab.org, ini beberapa tanaman herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
1. Daun Salam
Daun salam bukan sekadar bumbu dapur. Penelitian dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa ekstrak daun salam mengandung flavonoid dan minyak atsiri yang mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan melalui mekanisme vasodilatasi arteri. Menyeduh daun salam sebagai teh harian bisa menjadi langkah sederhana yang bermanfaat besar.
2. Seledri
Kamu mungkin sering melihat seledri sebagai pelengkap makanan, tapi siapa sangka tanaman ini mengandung senyawa ftalid yang terbukti menurunkan tekanan darah. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada mengungkapkan bahwa jus seledri segar dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi hormon stres.
3. Pegagan
Pegagan (Centella asiatica) telah diteliti oleh Universitas Padjadjaran yang menemukan bahwa tanaman ini mampu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat dinding pembuluh. Ekstrak pegagan juga memiliki sifat antiinflamasi yang baik untuk penderita hipertensi yang disertai gejala metabolik lainnya.
4. Daun Sirsak
Tak hanya dipercaya mampu melawan sel kanker, daun sirsak juga menunjukkan efek penurunan tekanan darah pada uji klinis Universitas Indonesia. Kandungan asetogenin dan flavonoid dalam daun sirsak membantu meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi lebih stabil.
5. Bawang Putih
Menurut hasil riset dari Universitas Hasanuddin, bawang putih memiliki efek antihipertensi melalui senyawa allicin yang dapat meningkatkan produksi nitric oxide (NO), zat yang membantu pembuluh darah relaks dan terbuka lebih lebar. Konsumsi 1–2 siung bawang putih mentah per hari bisa memberikan efek terapeutik yang nyata.
6. Kumis Kucing
Kumis kucing dikenal karena efek diuretiknya yang memperlancar pembuangan natrium dan air berlebih dari tubuh. Studi oleh Universitas Brawijaya menemukan bahwa konsumsi rebusan kumis kucing secara rutin selama dua minggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik secara signifikan. Ini sangat berguna jika kamu memiliki tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh retensi cairan.
7. Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri) terbukti memiliki efek antihipertensi dari hasil penelitian di Universitas Andalas. Senyawa aktif dalam meniran membantu menyeimbangkan sistem renin-angiotensin, yaitu sistem yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah. Konsumsi teh meniran dua kali seminggu dapat memberikan manfaat preventif jangka panjang.
Mengapa Tanaman Herbal Bisa Jadi Pilihanmu?
Selain terbukti secara ilmiah, penggunaan tanaman herbal juga memberikan dampak positif lain seperti minimnya efek samping, biaya terjangkau, dan ketersediaan yang melimpah di pasar tradisional. Namun, penting bagi kamu untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menjadikan tanaman herbal sebagai terapi utama.
Tips Menggunakan Herbal untuk Hasil Maksimal
Untuk hasil optimal, tanaman herbal sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk segar atau sebagai rebusan tanpa tambahan pemanis. Kombinasikan dengan pola makan rendah garam, aktivitas fisik teratur, dan pengelolaan stres. Ingat, herbal adalah pendukung, bukan pengganti total pengobatan medis.