Hangout

Jangan Dulu Buang Makanan Hanya Karena Kedaluwarsa

Pernahkah Anda terpaksa membuang kue kesukaan karena sudah melewati tanggal kedaluwarsa? Sebaiknya jangan dibuang dulu karena Anda mungkin masih bisa mengonsumsinya dengan aman. Ada beberapa cara untuk menentukan apakah makanan yang sudah kadaluwarsa aman untuk Anda konsumsi.

Limbah makanan adalah salah satu sampah terbesar di dunia. Misalnya saja sisa makanan rumah tangga seperti nasi, mie, dan roti yang paling sering dibuang. Tetapi tidak selalu perlu membuang makanan setelah tanggal kedaluwarsa. Jaringan supermarket Inggris Waitrose, misalnya, telah menghapus tanggal ‘best before’ atau ‘baik sebelum’ produk segar dalam upaya untuk memangkas limbah makanan.

Sebelumya, ada baiknya kita mengenal beberapa istilah yang menunjukkan tentang kedaluwarsa pada tiap produk makanan. Setiap istilah memiliki makna berbeda. Misalnya ada istilah ‘sell by’ yang artinya sampai tanggal berapa lama produk ini bisa ditampilkan di toko. Jadi, Anda sebagai konsumen sebaiknya membeli produk tersebut sebelum jatuh tempo tanggal tersebut.

Namun, produk makanan tersebut masih aman dimakan beberapa hari setelah tanggal ini selama penyimpanan benar dan kondisi produk masih baik (termasuk kesegaran, rasa, dan konsistensi). ‘Sell by’ merupakan tanggal terakhir produk berada pada tingkat kualitas tertinggi.

Ada pula istilah ‘best if used by’ atau ‘best before’, artinya produk makanan baik dikonsumsi sebelum tanggal tersebut karena kualitasnya (menyangkut kesegaran, rasa, dan tekstur) berada sangat baik sebelum tanggal tersebut. Misalnya, roti sudah melewati tanggal tersebut tapi kualitasnya masih baik (belum berjamur), maka roti masih bisa dikonsumsi.

Sementara istilah ‘use by’ merujuk pada tanggal terakhir sebaiknya produk digunakan. Setelah tanggal ini, kualitas produk (termasuk rasa dan tekstur) akan menurun.

Istilah lain yang paling sering tercantum pada sebuah produk adalah tanggal kedaluwarsa atau ‘expiration’ sering disingkat ‘exp date’. Artinya produk akan tidak layak dikonsumsi lagi setelah melewati tanggal ini dan sebaiknya makanan langsung dibuang karena berkaitan dengan keamanan pangan. Biasanya tercantum dalam makanan kaleng atau kemasan.

Bahayanya patogen

Keamanan sebuah produk sangat tergantung pada mikroorganisme yang ada di dalamnya. Mikroorganisme ada di mana-mana di planet kita, termasuk makanan. Hanya sebagian kecil mikroorganisme dalam makanan yang dapat membuat orang sakit yang disebut sebagai patogen.

Menurut Zwe Ye Htut, Rekan Peneliti dan Li Dan, Asisten Profesor di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Sains, Universitas Nasional Singapura dalam tulisannya di Channel News Asia, ketika patogen mencemari makanan melalui saluran seperti air irigasi atau lingkungan pengolahan makanan, mereka cenderung hadir dalam jumlah yang rendah. Mereka biasanya tidak membuat perubahan yang terlihat pada rasa, bau atau penampilan makanan.

“Patogen memiliki dosis infeksi yang sangat rendah, artinya begitu mereka ada di sana, hanya beberapa sel yang dibutuhkan untuk membuat Anda sakit. Semakin banyak patogen yang Anda konsumsi, semakin sakit Anda,” katanya.

Makanan yang mudah rusak seperti susu dan daging menjadi lingkunan yang baik untuk pertumbuhan mikroba karena kandungan air dan nutrisinya tinggi. Patogen dapat mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi mendekati tanggal kedaluwarsa.

Pembusukan dan keamanan mikroba adalah pertimbangan utama saat menentukan kedaluwarsa makanan yang mudah rusak, yang biasanya dilambangkan sebagai ‘used by’ sebagai lawan dari ‘best before’.

Minum sekotak susu segar atau mengunyah sepotong keju beberapa hari setelah tanggal kedaluwarsa adalah ide yang buruk. Makanan yang sudah kadaluwarsa mungkin juga tidak layak untuk dikonsumsi, bahkan setelah dimasak atau dipanaskan kembali dalam microwave, karena mungkin ada racun tahan panas yang tidak bisa dinonaktifkan dan selanjutnya membuat Anda sakit.

Di sisi lain, produk seperti sereal dan biskuit mengandung kadar air yang rendah, tidak mendukung pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme. Untuk makanan seperti itu, kualitas produk seperti hilangnya aroma atau perubahan rasa atau tekstur, daripada keamanan makanan, adalah pertimbangan utama saat menentukan kedaluwarsa, biasanya dilambangkan sebagai ‘best before’.

Meskipun tidak ada makanan yang 100 persen aman untuk dimakan, risiko makan sesuatu setelah tanggal ‘best before’ tidak jauh lebih tinggi daripada memakannya sebelumnya. Sebungkus sereal sarapan yang kedaluwarsanya seminggu masih aman untuk Anda konsumsi selama masih terasa enak.

Bolehkah makan makanan kedaluwarsa?

Seperti kebanyakan hal dalam hidup, jawabannya tidak pernah hitam atau putih. Adalah bijaksana untuk mengikuti instruksi pabrik karena tanggal kedaluwarsa mengasumsikan kondisi penyimpanan yang optimal. Ini terutama berlaku untuk makanan yang mudah rusak.

Produk susu, daging segar, makanan laut, dan makanan yang dimasak atau dikemas yang dimaksudkan untuk konsumsi langsung semuanya termasuk dalam kategori ini. Ini berbeda dengan produk-produk seperti pasta mentah kering, nasi mentah, mie kering, biskuit, sereal, buah-buahan dan daging yang diawetkan.

Banyak orang berpikir bahwa makanan membuat mereka sakit setelah tanggal kedaluwarsa. Penyakit bawaan makanan bukanlah hasil dari pembusukan alami. Bakteri tumbuh dalam makanan yang terkontaminasi, jadi pastikan Anda menyimpan makanan dengan benar.

Simpan sisa makanan dengan cepat untuk menghindari kontaminasi. Anda juga dapat menjaga meja dan permukaan wadah makanan tetap bersih dan bebas dari bakteri berbahaya. Jika Anda tidak berencana untuk menggunakan makanan segera, bekukan. Bakteri tidak dapat tumbuh dalam suhu beku. Jadi pembekuan memperpanjang umur simpan makanan Anda.

Terkadang, Anda mungkin sudah mengolah dan menyimpan makanan dengan benar, namun masakan tersebut justru cepat basi dibandingkan biasanya. Ada beberapa kondisi yang tanpa disadari bisa menjadi penyebab makanan cepat basi. Makanan umumnya menjadi basi akibat pertumbuhan mikroba pembusuk seperti ragi, jamur, atau bakteri.

‘Best before’ mengacu kualitas makanan

Label yang sering ada dalam sebuah adalah adalah ‘best before’ atau ‘baik digunakan sebelum’. Namun, label ini hanya berlaku pada produk yang belum dibuka. Jika produk sudah dibuka lalu disimpan, Anda tidak disarankan untuk mengacu pada tanggal tersebut. Tekstur, rasa, kesegaran, aroma, dan kandungan nutrisi dalam makanan bisa saja berubah setelah terpapar dengan udara dalam waktu lama.

Untuk mencegah kualitas menurun atau berjamur, sebaiknya langsung gunakan produk makanan atau susu yang sudah dibuka. Atau, jika tidak, sebaiknya simpan produk makanan tersebut dengan baik sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada kemasan.

Tanggal ‘best before’, mengutip Helosehat, lebih mengacu pada kualitas makanan bukan keamanan makanan. Jadi, jika tanggal kedaluwarsa ‘best before’-nya sudah lewat tapi kualitas makanan masih baik, maka makanan tersebut masih bisa Anda konsumsi. Ini berbeda dengan tanggal ‘expiration’ yang lebih mengacu pada keamanan makanan.

Contohnya, susu dan yogurt bisa Anda konsumsi dengan aman sampai 2-3 hari setelah tanggal ‘best before’-nya. Hal itu dengan catatan kemasannya belum dibuka dan kualitas produk susu masih bisa Anda perkirakan. Namun, jika Anda ragu dengan masa kedaluwarsa makanan atau minuman tersebut tersebut, sebaiknya buang saja.

Makanan-makanan yang rentan terhadap kontaminasi sebaiknya tidak digunakan setelah lewat tanggal ‘best before’-nya. Beberapa makanan tersebut yaitu seperti ikan segar, kerang, dan daging. Yang terpenting adalah perhatikan makanan Anda sebelum digunakan, terutama jika makanan sudah melewati tanggal ‘best before’.

Pada umumnya, jika makanan berubah warna, tekstur, rasa, atau bau, itu artinya makanan tidak aman untuk dimakan. Kemasan makanan yang sudah rusak (terutama kemasan kaleng) juga dapat menandakan bahwa makanan sudah tidak aman dikonsumsi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button