Market

Jangan Punya Cita-cita Teller Bank, Sri Mulyani: tidak Laku di Era Digital

Tidak semuanya era digital memberikan dampak positif. Ada pula sisi negatif yang perlu dicermati. Sejumlah profesi bakalan hilang. Termasuk teller bank.

Saat ini, bank konvesional masih mengandalkan petugas teller untuk melayani penarikan dan penyetoran dana dari nasabah bank. Namun beda dengan bank digital yang akhir-akhir ini tumbuh pesat. Fungsi teller bank bisa digantikan aplikasi berbasiskan internet.

Seperti disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ahwa profesi teller bank kemungkinan bakal punah di masa depan. Digantikan mesin di era digitalisasi.

Ternyata, tak usah menunggu lama, sejak 2017 hingga 2021, sudah banyak perbankan yang menutup kantornya. Artinya, layanan setoran maupun penarikan dana nasabah dilakukan melalui internet.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 2.593 kantor cabang bank tutup. Artinya, perbankan sudah bertransformasi menuju bank digital.

“Saya melihat teknologi digital akan growing luar biasa. Karena generasi muda terbiasa hidup dengan digital jadi buat mereka pergi ke bank tidak lagi bertemu langsung dengan teller. Itu striking very fast by 2045,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, fenomena ini sudah terjadi di wilayah Eropa. Jangan kaget, nasabah bank di Eropa yang ingin dilayani petugas, justru harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. “Saya dengar di Eropa, orang pergi ke bank ingin dilayani secara personal, harus bayar mahal sekali,” terang Sri Mulyani.

Perkembangan teknologi digital yang pesat ini akan menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang tidak melek teknologi. Dia khawatir karena kemungkinan mereka bisa kesepian di masa depan.
“Saya khawatir pada 2045 banyak orang yang kesepian karena mereka tidak masuk ke 3D virtual, dan dia left out di reality. Ini yang perlu kita lihat,” katanya.

Untuk itu, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah dan industri, terus menyiapkan kebijakan dalam memproteksi dan menyiapkan kecepatan teknologi digital di masa depan. Banyak manfaat yang bisa diraup dari perkembangan teknologi.

“Digital ini lot of opportunities dalam berbagai hal, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, semuanya bisa diubah dengan digital teknologi. Dari sisi pemerintah akan terus belajar, industrinya sendiri untuk bisa formulasi flexible enough, dinamis enough, memproteksi yang paling lemah itu konsumen maupun data,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button