Jangan Sepelekan Diare! IDI Boyolali Ungkap Penyebab dan Solusi Pengobatan Ampuh


Menurut informasi dari idikabboyolali.org, salah satu penyakit yang dapat menyerang segala usia adalah diare. Sebagian masyarakat Indonesia mungkin menganggap diare tidak berbahaya, meskipun gejalanya dapat menandakan berbagai penyakit lainnya. Kemenkes RI menyatakan bahwa diare merupakan penyebab kedua terbesar kematian anak di Indonesia, dengan 6,2% kasus diare pada anak sekolah di usia berkisar 5–14 tahun.

Secara umum, diare dijelaskan sebagai kegiatan buang air besar yang terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari dengan feses yang berair. Kondisi ini biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi, iritasi, atau gangguan pada sistem dalam pencernaan.

IDI Kabupaten Boyolali berperan dalam mengorganisir dokter-dokter yang berpraktek di daerah tersebut, memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat. Selain itu, IDI Kabupaten Boyolali memberikan edukasi kesehatan dan survei kepada penduduk di daerah tersebut. Selanjutnya, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab diare, dan obat yang disarankan untuk penderita diare.

Apa saja faktor utama terjadinya penyakit diare?

Menurut IDI Kabupaten Boyolali, diare dapat terjadi bagi siapa saja. Penyakit diare tidak mengenal umur, sehingga penting bagi Anda untuk tetap menjaga kesehatan dan pola makan hidup yang sehat. Berikut adalah beberapa faktor utama penyebab terjadi diare meliputi:

1. Infeksi virus serta bakteri

Diare biasanya disebabkan oleh virus seperti rotavirus dan norovirus, terutama pada anak-anak. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini seringkali bersifat akut dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Setelah itu, bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella dapat menyebabkan diare.

2. Intoleransi terhadap makanan

Beberapa orang mungkin tidak dapat mencerna fruktosa dengan baik, yang dapat menyebabkan diare, jika mereka mengonsumsi produk susu karena tidak dapat mencerna laktosa, yang merupakan gula dalam susu.

3. Alergi pada makanan tertentu

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah menganggap sesuatu, seperti protein dari makanan tertentu, berbahaya bagi tubuh. Salah satu gejala alergi makanan adalah diare, yang biasanya muncul dalam waktu singkat setelah makan makanan pemicu.

4. Adanya indikasi penyakit radang usus

Diare adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit crohn dan kolitis ulseratif. Jika Anda mengalami diare yang parah atau berkepanjangan, penting untuk mendapatkan bantuan medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat karena peradangan di usus, yang seringkali disertai dengan diare kronis.

Apa saja obat yang direkomendasikan dokter untuk mengobati penyakit diare?

IDI Kabupaten Boyolali telah melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit diare. Berikut adalah beberapa obat yang dapat dikonsumsi bagi anak-anak maupun orang dewasa meliputi:

1. Obat Oralit

Salah satu obat adalah oralit, yang terbuat dari air, gula, dan garam (potassium dan sodium). Oralit biasanya digunakan untuk menyembuhkan diare karena menghilangkan cairan tubuh yang berlebihan melalui muntah dan feses. Selain itu, oralit memiliki banyak manfaat lain untuk tubuh.

2. Obat Daryazinc

Daryazinc dapat mengobati diare pada anak-anak hingga orang dewasa, karena obat ini mengandung zinc. Selain mencukupi kebutuhan cairan, suplemen zinc untuk diare juga kerap diberikan guna mengatasi kondisi tersebut, terutama pada balita.

3. Diapet Anak dan Dewasa

Diapet, yang terdiri dari bahan alami yang membantu mengurangi rasa mulas dan memadatkan feses, adalah obat yang paling populer untuk mengobati diare. Ada dua jenis diapet: anak dan dewasa.

Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau berlangsung lebih dari beberapa hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.