Janji politik calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan terkait pembangunan stadion di berbagai kota di Indonesia menuai kritikan. Koordinator Save Our Soccer (SOS) dan juga pengamat sepak bola, Akmal Marhali menilai, gagasan yang dilontarkan Anies sejatinya cukup bagus, tapi sebatas kata-kata saja.
Sebab, sambung dia, ide itu tak dibarengi dengan konsep yang apik pula. Salah satu contohnya, kata Akmal, yakni pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang kerap dikatakan sebagai ‘warisan Anies’
“Menurut saya stadion itu luar biasa bagus, luas dan modern atap bisa buka tutup gitu kan. Tapi kan semuanya belum selesai, akses-akses transportasinya dan sebagainya, tempat keluar orang dan sebagainya, itu yang problem di kita,” kata Akmal kepada Inilah.com, Rabu (6/12/2023).
Akmal pun menyoroti segelintir aspek yang belum tertata rapi di stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut. Selain sulitnya akses dan kapasitas parkir yang minim, JIS juga punya kekurangan dari sisi lokasi yang dekat dengan pemukiman padat.
“Artinya kalau kemudian ada yang ingin membangun stadion itu bagus, itu gagasan gagasan yang bagus yang progresif ke depan buat peradaban baru sebuah negara,” ungkap Akmal.
“Permasalahannya jangan sampai sekadar dibangun tapi tidak disiapkan konsep bagaimana maintenance-nya. Stadion modern sekarang kan bukan cuma buat main bola, bisa buat konser, bisa buat pertunjukan,” tutur dia menambahkan.
Dengan persoalan yang ada, JIS pun kata Akmal minim difungsikan untuk kegiatan olahraga. Justru, stadion yang berlokasi di Jakarta Utara lebih banyak dialihfungsikan sebagai tempat acara hiburan musik.
Saat menjadi venue Piala Dunia U-17, Akmal menilai JIS tak beroperasi secara maksimal. Persoalan lapangan dan akses penonton yang tergenang air menjadi isu yang menguap terkait penggunaan JIS di ajang akbar dua tahunan itu.
“Kalau saya sih sebenarnya JIS ini sudah bagus. Tapi karena kemudian dipolitisasi, jadi tidak selesai seperti konsep yang mau dibuat. Dibangun, nanti akses jalannya akan dilanjutkan. Tapi kan semua dipolitisasi, karena urusan-urusan politik dan berbeda-beda partai politik,” terang Akmal.
Akmal mengingatkan agar para calon-calon pejabat untuk tidak sekadar mengumbar janji semata, terutama berkaitan dengan pembangunan stadion sepak bola. Bagi Akmal, infrastruktur merupakan hal penting demi meningkatkan kualitas pembinaan sepak bola itu sendiri. “Jadi jangan cuma jago tapi bikin konsep, tapi kemudian enggak jalan,” tutur dia
“Jika disuruh milih kompetisi atau infrastruktur ya menurut saya paling nomor satu itu infrastruktur. Bagaimana kompetisinya mau bagus kalau infrastrukturnya enggak siap. Kalau untuk sepak bola ya, dalam konteks sepak bola, yang paling harus diutamakan adalah infrastruktur,” tambah dia.
Akmal menegaskan apa yang disampaikan Anies bukan hal baru apalagi luar biasa, karena sudah masuk dalam perencanaan pemerintah era Jokowi, sebagaimana termaktub dalam Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Ia menjelaskan, Inpres tersebut memang mengamanatkan setiap ibu kota provinsi harus memiliki stadion bertaraf internasional satu. Kemudian di setiap kota madya ataupun kabupaten itu juga memiliki stadion juga yang levelnya lebih kecil berstandar FIFA.
Diketahui, Anies mengumbar janji untuk membangun sedikitnya 10 stadion di sejumlah kota, termasuk Banjarmasin, lokasi di mana ia melontarkan pernyataan tersebut saat berkampanye pada Selasa (5/12/2023).
Leave a Reply
Lihat Komentar