Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menjanjikan keadilan dan memberantas ketimpangan di Indonesia jika dirinya terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Ini komitmen kami fokus pada pembangunan manusia Indonesia, menghadirkan kesetaraan, menghadirkan keadilan, dengan seperti itu kita ada persatuan, perubahan saatnya kita kerjakan,” ujar Anies dalam Debat Kelima Capres di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu malam (4/2/2024).
Penelusuran Fakta:
Apakah Anies mampu mewujudkan pemberantasan ketimpangan sesuai yang dibicarakannya pada Debat Kelima Pilpres 2024?
Saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2017, Anies juga menjanjikan hal yang sama, yaitu memberikan keadilan, terutama di sektor ekonomi provinsi Ibu Kota Negara itu.
Namun melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam lima tahun masa kepemimpinan Anies, kemiskinan DKI Jakarta malah meningkat.
Dilihat dari rasio gini, atau rasio yang menjelaskan pemerataan dan ketimpangan pembagian pendapatan relatif suatu daerah. Rasio DKI Jakarta sempat menurun di periode awal Anies.
Rasio gini pada 2017 di DKI Jakarta adalah 0,413, turun di dua tahun selanjutnya menjadi 0,394.
Namun, rasio ini meningkat di tahun 2020 hingga 2023, atau di tahun-tahun akhir Anies menjabat sebagai gubernur. Hal ini disebabkan pandemi COVID-19, serupa dengan daerah atau kota-kota lain di Indonesia yang mengalami kenaikan angka kemiskinan.
Di tahun 2020, rasio meningkat sebanyak 0,005 menjadi 0,399. Lalu di tahun 2021 meningkat sebanyak 0,010 ke 0,409.
Lalu, di 2023 rasio ini masih meningkat menjadi 0,423, yang berarti Anies mengakhiri jabatannya dengan angka ketimpangan ekonomi yang naik.
Leave a Reply
Lihat Komentar