Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan bakal menambah kementerian baru, salah satunya adalah Kementerian Perumahan. Dipisah dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Bocoran itu disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko. Dia bilang, sesuai nama, kementerian tersebut fokus mengurus sektor perumahan.
“Saya dengar ini mungkin ke depan akan ada pemisahan, ada Kementerian Perumahan lagi ke depan,” kata Tiko saat di Cengkareng, Jakarta, dikutip Rabu (15/5/2024).
Ia menuturkan, perlunya fokus untuk mengatur sektor perumahan agar upaya pemerintah bisa efektif dalam mengurangi backlog, atau gap antara kebutuhan dan ketersediaan rumah layak yang saai ini mencapai 12,7 juta unit.
“Kementerian Perumahan nantinya benar-benar fokus perumahan. Bisa lebih dekat dengan pemerintahan untuk membangun konsep development yang lebih teregulasi,” imbuhnya.
Selain mengatasi backlog, kata dia, Kementerian Perumahan diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan terkait dukungan pembiayaan bagi para pengembang (developer) perumahan, seperti Perum Perumnas.
“Developer ini kan membutuhkan dukungan capital yang besar untuk bisa menghasilkan unit secara konsisten dengan skala besar dan dengan efisiensi,” kata Tiko.
Ia menambahkan, terkait upaya menekan backlog, Kementerian BUMN saat ini juga terus mendorong Perum Perumnas untuk melakukan transformasi pasca tekanan pandemi, sehingga bisa memperbaiki kinerja dan menggenjot pembangunan hunian.
Namun, transformasi tersebut perlu dibarengi pula dukungan pemerintah terhadap sektor perumahan, terutama dalam akses pembiayaan.
“Ini (Perumnas) kita sedang perbaiki sekarang. Inginnya kita kan, kalau bisa dukungan pemerintah ini kuat untuk perumahan rakyat dalam bentuk berbagai macam pembiayaan, penyerahan lahan-lahan yang tidak termanfaatkan,” ucapnya.
Bocoran dari Wamen Tiko ini, masuk akal. Karena Prabowo menjanjikan pembangunan 3 juta rumah layak huni khusus masyarakar kelas bawah. “Kita akan bangun sebanyak 3 juta rumah gratis untuk yang belum punya rumah,” kata Prabowo dalam debat kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Nantinya rumah tersebut akan fokus dibangun di tiga kelompok masyarakat yaitu di desa, pesisir dan kota. “1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir dan 1 juta di perkotaan,” jelas Prabowo.