Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof Edy Suandi Hamid menyebut janji Nawacita Presiden Jokowi terkait peningkatan kualitas manusia Indonesia, belum terlaksana. Padahal, Jokowi bakal pensiun pada Oktober ini. Jangan heran jika daya saing pekerja Indonesia belum masuk kategori mumpuni.
“Human development index memang belum ada dalam sejarahnya kita menurun, itu selalu naik tinggal berapa besar kenaikannya,” ucap Prof Edy dalam diskusi virtual bertajuk ‘Warisan Ekonomi di Akhir Masa Jabatan Jokowi’, Jakarta, dikutip Senin (8/7/2024).
“(Tetapi) kalau kita lihat misalnya dari indikator yang dikeluarkan oleh OECD, ternyata kita dalam bidang matematika, science relatif mengalami penurunan dan relatif rendah dibandingkan banyak negara lain,” sambung Prof Edy.
Artinya, lanjut dia, anak-anak Indonesia yang bersekolah relatif lambat perkembangannya dibandingkan dengan negara lain. Dia menyinggung peran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim yang tak punya latar belakang dunia akademik.
“Mengapa? Saya kira karena kita juga tahu pimpinan dari kementerian ini kan mohon maaf, bukan dari kalangan akademik ya. Kalangan praktisi yang secara relatif terbatas kapasitasnya, untuk me-manage banyak kampus, dikelola oleh orang yang relatif tidak pernah terjun ke akademik,” tegasnya.
“Dan ini agak katakanlah semacam di luar pakem sehingga mungkin beliau punya ide-ide, tapi sangat terbatas terkait dengan digitalisasi yang itupun juga kalau kita lihat di kampus, di sekolah relatif biasa-biasa saja,” tutur Prof Edy.
Prof Edy benar. Poin 8 dalam Nawacita menyatakan, revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional yang mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan. Dan, menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Februari 2024 mencapai 4,82 persen. Angka ini turun jika dibandingkan Februari 2023 sebesar 5,45 persen. Dari sisi jumlah, pengangguran mencapai 7,2 juta jiwa pada Feburari 2024, sementara Februari 2023 sebanyak 7,7 juta jiwa.