Wakil Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Najmi Mumtaza Rabbany berharap, kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membawa sistem demokrasi dan politik yang berimbang.
Hal ini, dia sampaikan dalam diskusi PKB Insight HUB VOL 1: Transisi Pemerintahan Indonesia 2024 di Lucy Curated Compound, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2024).
Sebab, mau tidak mau, Najmi menambahkan, masyarakat akan membandingkan Indonesia selama dipimpin Jokowi dengan Prabowo di masa depan.
“Karena kalau melihat kepemimpinan Pak Prabowo ini, secara tidak langsung akhirnya kita berusaha membandingkan, apakah sosok Pak Prabowo ini menjadi antitesa Pak Jokowi, atau justru sama saja,” kata Najmi.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa aspek penting di dalam praktik bernegara, yakni soal demokratic mind (gaya kepemimpinan) dan political skill yang dimiliki seorang pemimpin.
“Pertama gagasan bernegara, imajinasi terkait negara yang demokratis, kebebasan berpendapat harus dimulai dari pikiran, yang akhirnya diturunkan menjadi democratic actions,” ujarnya.
Tindakan demokrastis ini, Najmi menambahkan, tercermikan dari perilaku dan gaya kepemimpinan. Apakah nantinya, semisal Prabowo dalam praktik berdiskusinya masih memiliki ruang publik yang terjamin atau tidak.
Lalu, keterampilan politik juga dinilai penting dalam membawa Indonesia lima tahun ke depan. Sebab, Najmi melihat Jokowi 10 tahun ke belakang hanya dominan memiliki keterampilan politik saja.
“Saya mengamati secara personal presiden Jokowi itu lebih dominan di political skill, dibanding keduanya. Tentu saya berharap apa yang dibawa di masa kepemimpinan Pak Prabowo Subianto, aspek ini akan lengkap,” jelas Najmi.
Pihaknya percaya, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran lima tahun ke depan akan menjadi lebih baik lagi.
“Bahkan dalam kacamata saya dengan apa yang dilakukan Pak Prabowo menjelang dia dilantik, insya Allah besok beliau berusaha membangun posisi strategis, tidak hanya di area lokal tetapi juga dunia internasional,” tuturnya.