Market

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, DPR Ingatkan BI soal Lonjakan Kebutuhan Duit Cash

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kebutuhan akan dana cash di masyarakat dipastikan melonjak. Bank Indonesia (BI) diharapkan sudah mengantisipasinya.

Anggota Komisi XI DPR asal Partai Gerindra, Kamrussamad mengingatkan BI dan pemerintah untuk memastikan tersedianya dana cash menjelang Puasa Ramadan dan Lebaran. Di dua momentum tersebut, pengeluaran masyarakat dipastikan naik. Otomatis, kebutuhan akan duit cash membengkak.

Mungkin anda suka

“Momentum Ramadan dan Idul Fitri, kebutuhan masyarakat meningkat, seperti pangan, listrik dan BBM. Dalam catatan saya, konsumsi pangan sepanjang Ramadan bisa meningkat lebih dari 30 persen. Pada Ramadhan 2021, misalnya, kebutuhan BBM meningkat 8 persen. Begitu pun dengan konsumsi listrik, meningkat 5,7 persen dibanding 2020,” papar Kamrussamad, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Untuk itu, kata Kamrussamad, BI perlu memastikan persediaan uang tunai tercukupi. Selain itu, pemerintah perlu memastikan ketersediaan pangan, layanan kesehatan, transportasi mudik dan keamanan dari seluruh kebutuhan tersebut.

“Kita masih trauma dengan krisis minyak goreng. Sebab meski persediaaannya dikatakan cukup, kenyataannnya sulit ditemukan di pasar. Ketersediaan bahan pokok di masyarakat perlu diikuti dengan kelancaran distribusi,” ungkap pendiri KAHMIPreneur ini.

Dia mengingatkan agar BI dan pemerintah belajar dari pengalaman yang terdahulu. Untuk itu, perlu kolaborasi dari berbagai pihak guna memastikan ketersediaan kebutuhan pokok di masyarakat bisa aman sepanjang Ramadhan. “Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI, BUMN, Bulog, dan unsur-unsur masyarakat harus berkolaborasi,” tuturnya.

Seluruh kantor Perwakilan BI, kata dia, harus memiliki persediaan uang tunai yang cukup untuk melayani kebutuhan belanja masyarakat. Yang tidak kalah pentingnya, pemerintah harus memastikan kesiapan pengamanan, ketertiban masyarakat dan keselamatan lalu lintas. “Tahun ini, seiring turunnya tren COVID-19, pemerintah membuka kembali arus mudik. Pasti akan ada euforia dari masyarakat setelah dua tahun terakhir, tradisi mudik dibatasi. Antisipasinya harus lebih baik,” ungkapnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button