Market

Jelang Ramadan, Kementan Pantau Stok Bawang Putih di Temanggung

Menjelang Ramadan, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong ketersediaan bawang putih di sejumlah daerah. Salah satunya di Temanggung, Jawa Tengah.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan, Jan S. Maringka memantau stok bawang putih di sentra pengembangan di Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (24/2/2023).

Dalam peninjauan ini, Jan Maringka melakukan panen perdana bawang putih bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Tani di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung. “Kabupaten Temanggung merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih di Indonesia dan memberikan sumbangan 27,13 persen dari produksi nasional,” papar Jan Maringka.

Kebutuhan konsumsi bawang putih dalam negeri mencapai 500 ribu ton per tahun, sementara produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kekurangannya didatangkan melalui pasokan luar negeri.

“Perlu ada dukungan dan motivasi bagi kelompok tani yang mengembangkan budi daya bawang putih agar tetap bersemangat dalam menjalankan usahanya. Ini bagian dari upaya kita agar produksi bawang putih terus meningkat,” kata Jan Maringka.

Jan Maringka mengungkapkan, bawang putih lokal memiliki keunggulan dibandingkan dengan bawang putih impor. “Menurut saya, bawang putih lokal memiliki keunggulan dibandingkan bawang putih impor. Aromanya lebih harum, kuat, dan tentu saja rasanya lebih gurih dan sedap,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa bawang putih lokal memiliki keunggulan dalam rasa rasa dan aroma yang kuat, sehingga menarik minat negara luar, terutama Taiwan untuk membeli bawang putih asal Indonesia. Karena negara tujuan ekspor menetapkan standar tertentu, maka standar tersebut harus dipenuhi.

“Kita harus bersinergi dengan petani sebagai garda terdepan pengembangan bawang putih, pemerintah daerah, direktorat teknis, lembaga penelitian dan para pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan pendampingan dan pengawalan agar mutu bawang putih lokal terus meningkat,” kata Jan Maringka.

Ia menyampaikan, Kementan akan melihat ulang sejauh mana pemegang rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) bawang putih untuk melunasi kewajiban tanamnya.

“Sudah cukup lama komitmen tanam bawang putih dari para pemegang RIPH disampaikan. Perlu dievaluasi dan kami tagih kalau belum melaksanakan kewajibannya,” kata Jan Maringka.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Djoko Budi Nuryanto mengungkapkan daerah Temanggung merupakan wilayah yang cocok dan potensial untuk pengembangan bawang putih. Bahkan sejumlah daerah seperti Kledung merupakan daerah yang mengembangkan komoditas ini sejak dulu.

Saat ini, varietas yang dikembangkan di Kabupaten Temanggung antara lain,Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, dan Geol Temanggung Agrihorti.

Ia menyebutkan pembangunan pertanian menempati prioritas utama dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Temanggung dengan pertumbuhan sektor pertanian yang cukup besar.

“Salah satu yang memiliki andil besar adalah komoditas hortikultura dengan luas 14.000 hektare, dengan pengembangan bawang putih di tahun 2022 mencapai 630 hektare. Bawang putih merupakan salah satu komoditas unggulan daerah,” katanya.

Djoko mengungkapkan bahwa Kabupaten Temanggung selalu siap mendukung pengembangan bawang putih nasional. Panen raya bawang putih di Kabupaten Temanggung antara Maret-April 2023.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button