Hangout

9 Kasus Terorisme Terbesar di Indonesia sejak 2000-2021

Minggu, 3 Desember 2023, terjadi sebuah serangan bom saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao, Marawi, Filipina.

Ledakan itu membuat kepanikan di antara puluhan jemaah Misa dan menyebabkan para jemaah berlumuran darah dan tergeletak di tanah.

Dikutip dari sumber, ada tiga orang tewas dan sembilan luka-luka dalam ledakan yang diduga aksi terorisme.

Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas aksi ledakan bom dalam proses Misa itu.

Menurut Direktur kepolisian daerah, Brigjen Allan Nobleza, aksi serangan itu kemungkinan adalah balas dendam yang dilakukan oleh militan pro-ISIS, dimana pada tahun 2017, Marawi dikepung oleh militan Islam selama lima bulan.

Kasus Terorisme di Indonesia

Terorisme merupakan tindak kejahatan serius yang bisa terjadi di berbagai negara.

Aksi teror yang dilakukan sangat beragam, mulai dari ledakan bom, bom bunuh diri, penembakan massal, dan masih banyak lainnya.

Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami serangan terorisme terbanyak di dunia.

Berdasarkan data dari Global Terrorism Database dan Institute for Economics & Peace (IEP), ada 654 insiden terorisme di Indonesia sejak 2000-2021.

Selama periode itu, kasus terorisme terbanyak terjadi pada tahun 2001 dengan 106 kali serangan. Insiden terorisme paling sedikit pada tahun 2007, yakni 2 kali.

Di antara 654 serangan teror yang terjadi, ada 9 kasus terorisme terbesar di Indonesia yang meninggalkan luka yang begitu dalam. Berikut daftarnya

1. Bom Bali I

Kasus terorisme terbesar di Indonesia, Bom Bali I (Photo: DW)
Kasus terorisme terbesar di Indonesia, Bom Bali I (Photo: DW)

Kasus terorisme terbesar sepanjang sejarah Indonesia dan menjadi pusat perhatian internasional adalah peristiwa Bom Bali I yang terjadi pada 12 Oktober 2022.

Serangan radikalisme itu mengincar dua klub malam di Bali, yaitu Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali.

Tak ada satu pengunjung yang menyadari bahwa akan terjadinya serangan teror itu. Akhirnya, lebih dari 200 orang meninggal dunia dan 200 orang lainnya luka-luka.

Kelompok yang bertanggung jawab atas ledakan itu adalah kelompok teroris Jemaah Islamiyah.

Setelah serangan ini, pemerintah Indonesia mulai membentuk unit khusus pada kepolisian, yaitu Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk memerangi aksi terorisme di Indonesia.

2. Bom Marriott dan Ritz Carlton

Bom Marriott dan Ritz Carlton (Photo: IDenesia.id)
Bom Marriott dan Ritz Carlton (Photo: IDenesia.id)

Peristiwa serangan terorisme selanjutnya terjadi 5 Agustus 2003 di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta.

Ledakan bom itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan 156 orang lainnya terluka. Serangan ini menjadi insiden kelima yang terjadi di tahun 2003.

Sebelumnya, empat ledakan bom terjadi di lobi Wisma Bhayangkara, belakang gedung PBB, bandara Soekarno-Hatta, dan halaman gedung MPR/DPR/DPD.

Sosok yang bertanggung jawab atas insiden ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.

Lagi-lagi, aksi terorisme ini menjadi pusat perhatian internasional dan menimbulkan kekhawatiran tentang tingkat keamanan, karena rata-rata aksi terorisme terjadi di tempat yang ramai dengan WNA.

Atas kekhawatiran itu, pemerintah mulai meningkatkan keamanan dengan menggelar pelatihan dan mengembalikan minat turis untuk berwisata di Indonesia.

3. Bom Bali II

Bom Bali II (Photo: Antara News)
Bom Bali II (Photo: Antara News)

Dua tahun setelah insiden bom Marriott, Indonesia kembali kebobolan mendapat serangan terorisme yang terjadi di Bali.

Serangan ini terjadi pada 1 Oktober 2005 dengan tiga ledakan bom yang terjadi di R.AJA’s Bar and Restaurant, Kuta, dan Menega Cafe dan Nyoman Cafe, Jimbaran.

Aksi terorisme ini menyebabkan 23 orang tewas termasuk pelaku dan ratusan pengunjung lainnya luka-luka.

Pelaku serangan bom bunuh diri ini merupakan jaringan JI yang didalangi Noordin M. Top.

Para pelaku yang terlibat divonis delapan sampai 18 tahun penjara, sedangkan Noordin M. Top tewas dalam operasi Densus 88 pada 17 September 2009 di Solo.

4. Bom Sarinah

Bom Sarinah (Photo: Antara News)
Bom Sarinah (Photo: Antara News)

Kasus terorisme di Indonesia selanjutnya terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta pada 15 Januari 2016.

Peristiwa yang melibatkan ISIS ini menewaskan 8 orang dan melukai 23 lainnya.

Serangan ini menjadi bukti bahwa sistem keamanan Indonesia memiliki celah untuk para kelompok terorisme melakukan aksi brutalnya.

Akhirnya, pemerintah Indonesia mulai bekerja sama dengan negara-negara lain dalam memerangi terorisme.

5. Bom Gereja Surabaya

Bom Gereja Surabaya, kasus terorisme terbesar di Indonesia (Photo: BBC)
Bom Gereja Surabaya, kasus terorisme terbesar di Indonesia (Photo: BBC)

Pada 13 Mei 2018, terjadi sebuah serangan bom bunuh diri oleh satu keluarga yang diduga berkaitan dengan ISIS.

Peristiwa serangan ini terjadi di 3 gereja di Surabaya yang menewaskan lebih dari 10 orang dan melukai puluhan lainnya.

Menurut kesaksian saksi, pelaku bom bunuh diri di gereja GKI merupakan ibu dan dua anak yang dihalau oleh seorang satpam di pintu masuk sebelum meledakkan diri di halaman gereja.

Tak lama setelah ledakan bom itu, bom kedua meledak di gereja Pantekosta di Jalan Arjuno dan gereja GKI di jalan Diponegoro.

6. Bom Gereja Serentak

Bom Gereja Serentak (Photo: Gardaberita)
Bom Gereja Serentak (Photo: Gardaberita)

Sebelum peristiwa Bom Gereja Surabaya, Indonesia pernah mengalami serangan bom gereja di 13 kota pada malam Natal Tahun 2000.

13 kota yang menjadi incaran itu adalah Medan, Pekanbaru, Jakarta, Mojokerto, Mataram, dan masih banyak lainnya.

Serangan bom yang terjadi secara serentak ini menyebabkan 16 orang meninggal dan 96 lainnya terluka.

Pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini adalah Encep Nurjaman alias Ridwan Isamuddin atau Hambali, salah satu pemimpin Jama’ah Islamiyah (JI) yang berafiliasi dengan Al-Qaida.

7. Teror Kelompok Separatis Teroris Papua

Teror Kelompok Separatis Teroris Papua (Photo: Integritas Online)
Teror Kelompok Separatis Teroris Papua (Photo: Integritas Online)

Aksi terorisme juga pernah terjadi di Papua pada 13 September 2021.

Serangan ini dilancarkan oleh kelompok separatis teroris (KST) yang melakukan aksi baku tembak antara prajurit TNI dan KST di distrik Kiwirok.

Mereka juga melakukan hal anarkis lain, seperti membakar fasilitas umum di kantor kas Bank Papua, pasar, gedung Sekolah Dasar, sampai Puskesmas.

Ironisnya, seorang tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok meninggal dunia dalam kejadian ini, tiga tenaga medis dan satu prajurit luka-luka.

Puncak kejahatan yang menyedot perhatian publik, ketika KST berhasil menembak dan menewaskan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha di distrik Beoga, Puncak, Papua, pada 25 April 2021.

8. Bom Markas Polrestabes Medan

Bom Markas Polrestabes Medan (Photo: Antara News)
Bom Markas Polrestabes Medan (Photo: Antara News)

Pada 13 November 2019, terjadi serangan bom bunuh diri yang diduga merupakan anggota dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan ISIS.

Peristiwa terjadi di pagi hari, sekitar pukul 08.00 WIB, saat apel. 

Sang pelaku, Rabbial Muslim Nasution datang berkunjung ke Polrestabes Medan untuk membuat SKCK.

Setelah apel selesai, beberapa menit kemudian bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan dan menewaskan pelaku, 5 anggota kepolisian, dan 1 warga sipil.

9. Bom Katedral Makassar

Bom Katedral Makassar, kasus terorisme di Indonesia
Bom Katedral Makassar, kasus terorisme di Indonesia (Photo: Times Indonesia)

Minggu, 28 Maret 2021, terjadi sebuah kasus terorisme yang menargetkan sebuah gereja Katolik di Sulawesi Selatan.

Menurut pengakuan Pastor Wilhelmus Tulak dari Gereja Katedral Makassar, ledakan terjadi setelah ibadah misa kedua digelar.

Saat itu terjadi sirkulasi jemaah yang datang dan pergi untuk mengikuti jadwal misa berikutnya.

Sebelum meledakkan diri, sekuriti sempat mencurigai dua orang pelaku pengeboman dan menahan mereka di depan pintu masuk.

Akhirnya ledakan terjadi di depan pintu masuk gereja dan menewaskan dua pelaku dan melukai 20 lainnya.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button