Jepang sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan tambahan senilai US$32 juta atau sekitar Rp500 miliar untuk warga sipil yang berada di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa pada Pertemuan Tingkat Menteri G20 di Rio de Janeiro, Brasil, seperti dilaporkan Kyodo, Kamis (22/2/2024).
Pada pertemuan tersebut, Kamikawa menyuarakan keprihatinan seriusnya mengenai situasi kemanusiaan yang kritis di daerah Palestina yang dikuasai Hamas di tengah pemboman dan pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut.
Kamikawa juga meminta semua pihak untuk bertindak berdasarkan sudut pandang kemanusiaan dalam menyikapi kritik terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu yang disebut sebagai serangan teroris. Ia juga menyatakan keprihatinan mendalam atas operasi militer Israel baru-baru ini di distrik Rafah, Gaza.
Bantuan kemanusiaan rencananya akan diberikan melalui lembaga-lembaga internasional namun tidak akan diberikan melalui Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.
Bersama dengan AS dan negara-negara barat lainnya, Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA menyusul tuduhan bahwa staf UNRWA mungkin terlibat dalam serangan mendadak Hamas terhadap Israel.
Sebelumnya, pada Oktober dan November tahun lalu, Jepang mengumumkan rencana untuk menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza masing-masing sebesar US$10 juta (Rp156 miliar) dan US$65 juta (Rp1,01 triliun).
Lebih lanjut, Kamikawa juga mengecam invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina yang dilancarkan pada Februari 2022 lalu. Ia menyebutnya sebagai tindakan keterlaluan yang mengguncang landasan kerja sama G20 dan tantangan serius terhadap supremasi hukum.
Leave a Reply
Lihat Komentar