News

Videonya Ngamuk Soal Paytren Viral, Ustaz Yusuf Mansur: Titip Doa Buat Saya

Cuplikan video pendakwah, Yusuf Mansur tengah marah-marah kepada peserta Paytren viral di media sosial. Video saat founder Paytren itu sebenarnya sudah lama ada di kanal Youtube Paytren Official, tujuh bulan lalu, tapi kini sudah private setelah potongan ia marah-marah itu beredar viral di Twitter sejak kemarin.

“Ini kan sama sekarang sama saya. Mansur, ngomong saham-saham, saham, jangan saham, Paytren lo urusin. Emang kita lagi ngurusin apa? Emang kita ngurusin saham itu ngurusin apa? Emang kita ngurusin, kemudian masuk ke perusahaan sana, masuk perusahaan sini, nyebut ini, nyebut itu, emang buat siapa? Yang saya lakukan itu buat Paytren,” ujarnya dengan meledak-ledak.

Setelah videonya viral kembali, Pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran itu mengaku masih harus banyak belajar sabar dalam menghadapi beragam persoalan. Salah satu pelajaran yang perlu ia ambil adalah menjauhkan diri dari telepon seluler dan sosial media ketika menghadapi masalah.

“Sbb bisa jebol pertahanan tahunan nyabarin diri. Dengan jadi yang kecewa, marah2, sebel, ngambuk, ribu, ngeluh,” ujar Yusuf Mansur dalam unggahan tangkapan layar di IG stories, Jumat (8/4/2022).

Yusuf Mansur berharap, temen-teman bisa mengambil pelajaran dari dirinya.. “Dan bersabar, tanpa batas.. Apapun itu.. Dan Doain saya bisa belajar dan belajar. Dan juga diampunan dan dirahmati Allah.”

Screenshot (296) - inilah.com
Screenshot (296)

“Semoga kawan2 semua tidak seperti saya. Menang terus melawan emosinya. Tutup doa buat saya ya.”

Masih lewat akun Instagram-nya, Yusuf Mansur menambahkan, bagi teman-teman yang jatuh dalam kesalahan bahwa itu adalah hal manusiawi. “Bangkit aja lagi. Bangun aja lagi. Belajar lagi aja terus. Perbaiki diri. Perbaiki semua2.”

Perjalanan seorang anak manusia, kata ia, adalah perjalanan belajar. Belajar bener dari semua episode kehidupan. “Saling doa yaaa…

Salam sama keluarga semua… Yusuf Mansur yang banyak salahnya, minta didoakan gitu… Bismillaah walhamdulillaah.”

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button