Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi menjabat kembali sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) empat periode, setelah memimpin PMI sejak 2009.
JK kembali terpilih memimpin PMI untuk periode 2024-2029 berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/12/2024). Proses pemilihan berlangsung secara aklamasi, mayoritas dari 490 peserta Munas sepakat untuk mendukung penuh kepemimpinan JK.
Kepengurusan JK periode 2024-2029 pun juga telah disahkan oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas melalui SK yang diterima di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
“Setelah dilakukan kajian berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dari Palang Merah Indonesia, maka Kementerian Hukum memberikan pengakuan atas AD/ART sekaligus pengurus baru Palang Merah Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Jusuf Kalla,” kata Supratman di Kantor Kementerian Hukum Republik Indonesia, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
JK menganggap tak ada lagi isu dualisme kepemimpinan dalam tubuh organisasi kemanusiaan itu setelah diterbitkannya surat keputusan dari Kementerian Hukum tersebut.
“Jadi persoalannya sudah selesai tidak ada dualisme, tidak ada lagi tandingan karena pertandingan sudah berakhir,” ujarnya pada pelantikan Pengurus PMI Pusat di Jakarta, Jumat.
Dengan adanya keputusan tersebut, JK menyarankan kepada kelompok yang diketuai oleh Agung Laksono supaya mendirikan lembaga sosial untuk menangani bencana lain dan jangan membuat PMI dalam versi apapun karena akan bertentangan dengan aturan yang ada.
Diketahui Agung Laksono mengklaim pihaknya telah memenangkan lebih dari 20 persen suara dukungan dari anggota PMI dan berpendapat sudah sesuai dengan ketentuan pada AD/ART, yakni sebanyak 240 dari 392 anggota yang hadir dalam musyawarah versi mereka.
“Hanya ada satu yang diakui oleh negara dan undang-undang. Kelompok yang diketuai Agung Laksono dan kawan-kawan itu kelompok pengurus (PMI) Indonesia) yang kami pecat,” kata JK menegaskan.
Adapun sejak JK memimpin PMI selama 15 tahun, berbagai upaya dan terobosan berhasil ditorehkan. Berikut sejumlah kiprahnya:
Peningkatan Kapasitas Relawan
PMI menunjukkan komitmen untuk meningkatkan jumlah dan kualitas relawan, guna memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pengembangan Program Inovatif
PMI telah meluncurkan berbagai program inovatif untuk menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.
Penguatan Kerja Sama Internasional
Selama masa kepemimpinan JK, PMI berhasil menjalin banyak kerja sama dengan organisasi kemanusiaan internasional untuk memperluas jangkauan layanannya.
Pada masa kepemimpinan JK, PMI juga aktif dalam mengirimkan bantuan ke luar negeri, termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat Rakhine di Cox Bazar, Bangladesh, serta berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit di Myanmar.
Pendirian Rumah Sakit dan Ribuan Operasi Tanggap Darurat Bencana
Di bawah pimpinan JK, PMI banyak memberikan bantuan kepada masyarakat Makassar, salah satunya dengan mendirikan rumah sakit yang memadai di wilayah tersebut. Selain itu, PMI telah melaksanakan ribuan operasi tanggap darurat bencana yang memberikan manfaat kepada jutaan orang yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Pembangunan Gudang Logistik di Berbagai Wilayah Indonesia
PMI juga mengembangkan sarana dan prasarana penting, seperti pembangunan gudang logistik di beberapa kota, antara lain Padang, Serang, Semarang, Gresik, Banjarmasin, dan Makassar.
Pusat Sanitasi dan 30 Posko Bencana di 30 Provinsi
Selain itu, PMI mendirikan pusat sanitasi di Jatinangor dan mendirikan 30 posko bencana di seluruh Indonesia. PMI juga memiliki armada yang kuat, terdiri dari 245 mobil ambulans dan 141 truk tangki air.
Pengenalan Donasi Digital Kemanusiaan dengan QRIS
Pada 2019, PMI di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla meluncurkan sistem donasi digital kemanusiaan berbasis Quick Response Code Indonesia Standards (QRIS), yang memudahkan masyarakat untuk berdonasi, terutama untuk korban bencana.
Aktif Kirim Bantuan ke Palestina
PMI selama ini aktif mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke para pengungsi Gaza di Palestina, dari mulai bahan-bahan makanan, obat-obatan, dan peralatan medis.