Market

Jokowi Jangan Bangga Dulu, PKS: Beras RI Lebih Mahal dari Vietnam dan Thailand

Senin, 22 Agu 2022 – 22:26 WIB

PKS: Beras RI Lebih Mahal dari Vietnam dan Thailand

Anggota Komisi IV DPR asal F-PKS, Johan Rosihan. (JPNN).

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi membanggakan harga beras di Indonesia termurah ketimbang Korea Selatan, Jepang, China dan Amerika Serikat. Di Indonesia cuman Rp10.000 per kilogram (kg).

Namun, perbandingan yang dilakukan mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu, tidak sebanding alias tidak ‘apple to apple’. Ya, jelaslah lebih murah kalau harga beras di Indonesia bila disandingkan dengan Amerika Serikat yang dibanderol sekitar Rp52 ribu per kg, atau Jepang Rp66 ribu per kg, Korsel Rp54 ribu per kg, dan China Rp26 ribu per kg.

“Jika presiden membandingkan harga beras kita dengan Jepang, Korea dan Amerika, tentu tidak sepadan karena harga beras negara tersebut sangat tinggi. Namun akan lebih bijak membandingkan harga beras kita dengan negara Asia lainnya terutama di ASEAN, di mana ternyata harga beras kita jauh lebih mahal. Walaupun produksi kita tinggi dari negara produsen beras lain,” kata Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Suka tidak suka, kata politisi PKS ini, produktivitas beras di Indonesia lebih rendah dibanding Vietnam. Dari sisi harga, beras asal Indonesia tergolong mahal ketimbang negara-negara di Asia Tenggara. “Menurut saya persoalan utama perberasan di negara kita adalah tingginya biaya produksi beras, terutama komponen biaya sewa lahan dan biaya tenaga kerja sehingga struktur biaya produksi beras di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia,” ucap Johan.

Selanjutnya Johan berharap, Presiden Jokowi membandingkan harga beras Indonesia dengan Thailand atau Vietnam. Mau tahu berapa harga beras di kedua negara itu? Angkanya tak jauh-jauh dari Rp5.000-an per kilogram.

“Walaupun kita surplus beras, namun harga beras masih mahal. Sebagai contoh kita ambil data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang mencatat rata-rata harga beras per kilogram telah menyentuh angka Rp13,77 ribu per kilogram pada bulan Juli 2022 lalu. Bahkan harga jual di pasar modern Lampung menjadi yang termahal mencapai Rp25.000 per kilogram,” papar Johan.

Lebih lanjut, Johan merinci, harga beras di Indonesia lebih mahal dari negara-negara seperti Singapura, Brasil, Ukraina, Thailand, Paraguay, India, Iran, Bangladesh dan lain-lain. “Sejak awal kita selalu mengingatkan pemerintah agar selalu mewaspadai inflasi pangan terutama harga beras sebagai makanan pokok rakyat terutama negara-negara di ASEAN,” urai legislator dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I ini.

Johan mendorong pemerintah membuat kebijakan yang menekan biaya produksi beras dengan memperbaiki mekanisme produksi dan sistem distribusi yang lebih efisien. “Saat ini sebaiknya pemerintah menggerakkan beras sebagai penggerak ekonomi di pedesaan dengan cara memberikan lahan gratis kepada petani gurem dan meningkatkan investasi pertanian yang berkelanjutan agar petani lebih sejahtera,” katanya.

Pada Kamis (18/8/2022), Presiden Jokowi ujug-ujug membandingkan rata-rata harga beras di Indonesia dengan negara-negara lain. Saat ini, harga beras di Indonesia cenderung stabil di kisaran Rp10.000 per kg. “Harga beras kita di angka rata-rata masih Rp 10 ribuan. Coba lihat di negara-negara lain. Kemarin saya cek di kedutaan, di Jepang Rp 66 ribu, di Korsel Rp 54 ribu, Amerika Rp 52 ribu, di Cina Rp 26 ribu. Ini yang harus kita pertahankan,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta.

Keberhasilan mempertahankan harga pangan di tengah dunia mengalami krisis ini, menurut kepala negara, patut disyukuri. Sebab krisis pangan di sejumlah negara terjadi karena terhambatnya rantai pasok pangan sebagai dampak dari perang dan ketegangan geopolitik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button