KanalNews

Jokowi King Maker Pilpres 2024 untuk Muluskan Gibran dan Kaesang

Sulit dibantah, Joko Widodo (Jokowi) adalah king maker dalam Pemilu 2024. Pertimbangan dinasti politik menguat ketika memilih siapa jagoannya.

Posisi Joko Widodo dalam Pilpres 2024 sangat krusial. Setiap calon presiden atau wakil presiden yang ingin maju dalam kontestasi elektoral 2024, tentu saja berharap dukungan Jokowi.

Alasannya bisa beragam. Pertama, migrasi pendukung dan pemilih fanatik (strong voters). Kedua, komunikasi politik ke sejumlah partai politik. Ketiga, perangkat mesin politik yang dimiliki Jokowi cukup mumpuni.

“Setiap capres 2024 pasti ngiler akan besarnya pemilih fanatik Joko Widodo. Tidak dipungkiri itu sudah teruji, mengantarkan Joko Widodo pada dua putaran Pilpres 2014 dan 2019,” kata Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Dilanjutkan Dian, keempat, saat Pilpres 2024 dilaksanakan, posisi Joko Widodo masih menjadi orang nomor satu di Republik ini. Dengan sejumlah alasan itu, Joko Widodo diibaratkan kereta api yang lengkap dengan segala instrumen. Ada lokomotif, ada gerbong, dan ada penumpang (pemilih).

Alasan-alasan yang dimiliki inilah yang belakangan ini banyak analisa yang mengemukakan bahwa Joko Widodo bisa dikategorikan sebagai King Maker di 20204.

Sekilas memang, sambung Dian, analisa itu tidak berlebihan. Setidaknya, Joko Widodo sudah melakukan dua kali exercise politic. Pertama, saat Pilkada 2020. Dia ‘mengantarkan’ Bobby Nasution bermain di ranah politik dan menang menjadi Wali Kota Medan.

Satu lagi, Gibran Rakabuming Raka juga ‘kesampur’ kebrentungan. Terpilih menjadi Wali Kota Solo dalam Pilkasa 2020. Anak mantu serta anak kandung Jokowi melenggang mulus ke kursi kekuasaan.

Kedua, ia kembali melakukan exercise politic pada saat sejumlah partai politik menginginkan adanya perubahan pada sejumlah aspek krusial, yakni UU No 7/2017 tentang Pemilu. Di mana, partai yang ingin perubahan UU tersebut adalah sejumlah parpol yang berada dalam koalisi pendukung pemerintah, seperti Nasdem dan Golkar.

“Tapi, belakangan aksi politik urung dilaksanakan. Setelah Joko Widodo melakukan komunikasi politik dengan elit partai pendukung dan mengadakan pertemuan politik. Di sini, Jokowi sudah menunjukan, bahwa “kelasnya” sudah meningkat,” papar Dian.

Dalam kontestasi politik akbar pada 2024, kemungkinan besar, pesertanya adalah kolega Jokowi. Sebut saja Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Airlangga Hartanto. Membuat posisi Jowowi semakin diperhitungkan.

Secara emosional, ewuh pakewuh, dalam pakem politik tetap berlaku. Ibaratnya, nama-nama tadi akan menunggu dan berharap, kapan Jokowi memberikan kursi VIP di kereta api yang dimilikinya. “Hitung-hitungan politik ekonominya, tentu yang berbiaya termurah. Ketimbang, membuat kereta api versi baru,” tutur Dian.

Lalu kepada siapa Jokowi akan memberikan kereta api itu? Banyak analisa yang memprediksi dua nama yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Kenapa Ganjar dirasakan lantaran Solo Connection. Selain itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini, tengah moncer. Sedangkan Erick didasari sas-sus bahwa keduanya amat mesra belakangan.

“Dalam situasi ini diprediksi Joko Widodo akan memilih siapa diantara keduanya yang bisa men-drive putera Joko Widodo, Gibran dan Kaesang pada masa mendatang. Pada akhirnya, pakem tua di politik akan berlaku. Siapa dapat apa, dan siapa memberi apa,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button