Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeklaim jika defisit anggaran 2025 sebesar 2,53 persen yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup untuk menjalankan program makan siang gratis.
Hal ini dinyatakan usai Jokowi memaparkan Nota Keuangan dalam sidang tahunan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
“Menurut saya cukup,” kata Dasco.
Lebih lanjut, Dasco menjelaskan jika program makan siang gratis masih akan dilakukan sinkronisasi dalam menyusun APBN tahun berikutnya. Ini yang menjadi alasan mengapa Jokowi sudah lebih dulu menyebut bahwa program yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini sudah masuk dalam RAPBN 2025.
“Kita sama-sama tahu bahwa dalam APBN 2025 makan bergizi gratis itu masuk ke dalam program pemerintah yang akan dilaksanakan 2025,” ujarnya.
Ia lantas membeberkan mengapa anggaran baik untuk program makan siang gratis dan keberlanjutan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) belum dijelaskan secara spesifik. Menurutnya, memang yang disampaikan oleh Jokowi baru rancangan yang dipaparkan secara umum.
“Tetapi kemudian di APBN itu secara rinci itu ada per program, per kementerian lembaga itu ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program makan siang gratis akan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Jokowi akan menyediakan ruang fiskal untuk mengantisipasi ketidakpastian dan mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan.
“Makan Bergizi Gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah. Program Makan Bergizi Gratis dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel,” kata Jokowi dalam pidatonya mengenai RAPBN dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Selain program makan siang gratis, Jokowi juga memasukan program renovasi sekolah dalam RAPBN 2025. Dia mengatakan percepatan renovasi sekolah ditujukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.
“Kedua, program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan,” ujarnya
Jokowi juga menegaskan masih mendukung penguatan lumbung pangan atau food estate yang dicanangkan selama masa kepemimpinannya. Dia pun turut memasukan program rumah dalam RAPBN 2025.
“Ketiga, untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi. Serta, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, diperlukan peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat dan peningkatan permodalan bagi UMKM,” tuturnya.