Jumlah investor pasar modal per Mei 2022 sudah meningkat mencapai 8,85 juta. Berdasarkat data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah ini naik sebesar 18 persen dari 2021 yang hanya tercatat sebanyak 7,49 juta investor.
Berdasarkan klasifikasinya, investor yang mendominasi pasar modal hingga akhir Mei 2022 adalah mereka yang berpendidikan SMA. Jumlah atau porsinya mencapai 60,93 persen dengan total aset sebesar Rp243 triliun. Kebanyak investor masih menyasar sektor finansial dan infrastruktur sebagai tujuan investasi mereka.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, dengan data tersebut membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai melirik pasar modal sebagai sarana investasi.
Dari sisi pendapatan, investor yang memilik pendapatan di bawah Rp100 juta sebanyak 88,46 persen. Besaran aset yang mereka himpun mencapai Rp338,37 triliun.
Uriep mengatakan mayoritas investor pasar modal adalah investor muda yang berusia di bawah 30 tahun dengan porsi 59,91 persen. Selanjutnya investor dengan usia 31-40 tahun yang sebesar 21,83 persen.
“Artinya, investor pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor gen Z dan milenial,” kata Uriep, Jumat (1/7/2022).
Uriep menyampaikan, data karakteristik demografi investor yang tercatat di KSEI menjadi acuan untuk melakukan pengembangan pasar modal Indonesia, terutama dari sisi infrastruktur yang menyesuaikan dengan tren teknologi saat ini.
“Karena masih didominasi oleh gen Z dan milenial, maka pengembangan infrastruktur digital menjadi salah satu fokus KSEI,” ucap dia.
Salah satu yang sudah berhasil terealisasi adalah pembukaan rekening investasi secara online sejak tahun 2019. Pengembangan ini juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan jumlah investor di pasar modal.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)