News

Jumlah Pengungsi Korban Longsor Natuna Bertambah Jadi 2.835 Orang

Jumlah pengungsi korban tanah longsor Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau bertambah menjadi 2.835 orang.

Kepala BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika mengatakan jumlah pengungsi awal sebanyak 2.240 orang pada Minggu (12/3/2023) dan bertambah pada Senin (13/3/2023).

Mungkin anda suka

“Ada penambahan dari jumlah 2.240 orang pada Minggu (12/3) menjadi 2.835 orang pada Senin (13/3),” kata Raja Darmika di Serasan, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya jumlah pengungsi kemungkinan akan bertambah karena beberapa data belum masuk. Salah satunya untuk data pengungsi di wilayah Desa Jermalik dan Kampung Hilir.

Salah satu pengungsi mengaku lebih memilih ke wilayah pengungsian karena pihak pemerintah memfasilitasi semua akomodasinya.

“Kami semua satu keluarga, ini berangkat karena khawatir, banyak juga yang berangkat, kami ke Tanjungpinang, untung gratis kalau tidak lumayan juga biaya tiket,” kata Nada salah satu yang ikut keluar dari Pulau Serasan saat berada di atas KM Bukit Raya.

Sebelumnya, ratusan warga Serasan meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya pada Senin (13/3/2023) dini hari menuju Pulau Natuna besar dan Tanjungpinang.

Sementara total pengungsi yang masih berada di Pulau Serasan berjumlah 2.835 orang, diantaranya pengungsian di PLBN Serasan 340 orang, pengungsian Pelimpak 463 orang, pengungsian Kampung Hilir 63 orang, pengungsian Batu Berian 45 orang, pengungsian Desa Payak 552 orang, pengungsian Tanjung Setelung 256 orang, pengungsian SMA Negeri 1 Serasan 238 orang, pengungsian Air Nusa 389 orang, pengungsian Jermalik 50 orang, pengungsiang Arung Ayam 196 orang, pengungsian Air Ringau 243 orang.

Padahal sebelumnya, Bupati Natuna, Wan Siswandi pada kegiatan Sosialisasi Mitigasi bencana Minggu (12/3/2023) telah menyampaikan agar warga tidak khawatir selama tidak ada hujan tiga hari berturut turut maka tidak ada potensi longsor.

“Cuaca sudah bagus, kalau ada yang mau pulang ke rumah masing masing silakan, selama tidak ada hujan, masih aman,” kata Wan Siswandi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button