Market

Jurus Cuan dari ‘Window Dressing’ Saham-Saham Syariah

Secara historis, terdapat beberapa saham syariah yang selalu mengalami kenaikan pada momentum window dressing dalam lima tahun terakhir. Inilah jurus cuan pada saham-saham tersebut.

Pada perdagangan Jumat (9/12/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 89,109 poin (1,31%) ke posisi 6.715,118.

“Mungkin saya melihat dari sisi seasonality saham-saham yang biasanya naik di bulan Desember dalam beberapa tahun terakhir,” kata Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Syariah, Asep Muhammad Saepul Islam kepada Inilah.com saat dihubungi dari Jakarta, akhir pekan lalu.

Mang Amsi (sapaan akrabnya) pun merekomendasikan empat saham syariah pilihannya yang dapat dicermati pemodal dalam kaitannya dengan window dressing.

Investopedia mendefinisikan window dressing sebagai strategi yang digunakan oleh manajer investasi untuk mempercantik portofolionya sebelum dipresentasikan kepada klien atau pemegang saham. Untuk melakukannya, manajer investasi akan menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.

Saham-saham dengan harga tinggi tersebutlah yang kemudian dilaporkan sebagai bagian dari portofolio manajer investasi yang bersangkutan. Selain itu, window dressing juga bisa diartikan sebagai aksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memoles laporan keuangan mereka.

Beberapa tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan menunda pembayaran kewajiban atau mencari cara untuk bisa melaporkan pendapatan lebih cepat dari yang seharusnya.

Jurus Cuan Window Dressing

“Boleh dicermati saham TLKM (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk), PGAS (PT Perusahaan Gas Negara Tbk), UNTR (PT United Tractors Tbk), dan SMGR (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk) yang biasanya naik di bulan Desember dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap dia.

Akan tetapi, Mang Amsi mewanti-wanti agar pelaku pasar juga memperhatikan tren pergerakan harga saham-sahamnya. “Silakan diperhatikan juga secara teknikal pergerakan sahamnya, apakah sudah mulai uptrend, downtrend atau sideways,” ujarnya.

Secara historis, selama lima tahun terakhir, saham TLKM rata-rata mengalami kenaikan di bulan Desember sebesar 2,73%, PGAS sebesar 7,03%, UNTR sebesar 5,48%, dan SMGR 0,51%.

Sementara itu, sambung Mang Amsi, rata-rata atau konsensus analis menargetkan harga saham:

  1. TLKM di Rp 5.100;
  2. PGAS di Rp2.100;
  3. SMGR di Rp9.700; dan
  4. UNTR di Rp36.700 per unit saham.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

You may also like

Jejak Kegagalan Trump di Lapangan Golf Nirwana Bali

PHRI Lampung Optimistis Okupansi Kamar di Desember 2022 Capai 90 Persen

Menko Airlangga Yakin Indonesia Jadi Pasar Produk Halal Terbesar Dunia

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button