Pemprov DKI Jakarta Kirim 99 Relawan dan Bantuan Logistik ke Cianjur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengerahkan Tim Tanggap Darurat guna membantu penanganan pascagempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Senin (21/11/2022) kemarin.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat dalam Penanganan Bencana serta memberikan bantuan Logistik. Jumlah personel Tim Tanggap Darurat adalah sebanyak 99 orang,” tulis keterangan surat permohonan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda), Pemprov DKI Marullah Matali, Selasa (22/11/2022).

Keseluruh personel yang diboyong berasal dari beberapa instansi di lingkungan Pemprov DKI, mulai dari BPBD, BPAD, Satpol PP, Dinas Damkar, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfotik dan BAZNAS (BAZIS).

Pemprov DKI Jakarta juga berencana mendistribusikan sejumlah unit kendaraan rescue operasional. Sebut saja, mobil truk operasional berjumlah 8 unit, mobil double kabin operasional 4 unit, mobil ambulance 3 unit, 2 unit bus hingga 2 unit motor trail.  “Adapun seluruh biaya dan akomodasi, dibebankan pada anggaran Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta,” lanjut keterangan tertulis.

Kepala BPBD Isnawa Adji mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga akan mendistribusikan logistik yang ditaksir mencapai angka Rp2 miliar.  “Jumlah bantuan untuk warga Cianjur hampir Rp2 M. (Bantuan) bukan uang, tapi barang-barang,” katanya.

Berdasarkan data BPBD DKI yang dirilis, beberapa jenis bantuan logistik yang akan diberikan ke korban gempa Cianjur meliputi kasur lipat, guling, bantal, ember, gayung, kipas angin. Kemudian, masker, hand sanitizer, air mineral, sarung, mukenah, selimut, terpal, matras, tenda pengungsian, paket perlengalapan untuk balita dan keluarga, paket sandang, makanan siap saji, karung, cangkul hingga sekop.

Isnawa menyebut, Pemprov melalui BPBD DKI juga akan memfasilitasi bantuan lainnya bagi korban yang terdampak bencana gempa. Salah satunya penanganan dari sisi psikis korban.  “Nanti disampaikan Pak Sabdo (Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik) BPBD DKI, yang pasti ada tim trauma healing,” pungkas dia.