Hangout

50 Kata-kata Bijak dan Quote Bung Karno yang Penuh Semangat Membara!

Menjadi Presiden pertama Republik Indonesia, membuat sosok Soekarno selalu melekat di hati dan ingatan masyarakat Indonesia.

Sosoknya juga berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, Soekarno atau yang dikenal dengan Bung Karno bersama dengan Muhammad Hatta (Bung Hatta) melakukan penyusunan hingga pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Namun, tahukah Anda jika bulan Juni menjadi bulan Bung Karno? Hal ini bukan tanpa alasan. Bulan Juni berkaitan erat dengan Bung Karno mulai dari tanggal kelahiran, wafat, dan lahirnya Pancasila.

Bulan Bung Karno

Berikut beberapa hari penting di bulan Juni yang menjadikannya sebagai bulan Bung Karno:

1. Kelahiran Bung Karno

Quote Bung Karno Terkenal
Foto: Gettyimages

Bung Karno lahir di Blitar, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Saat dilahirkan, Bung Karno memiliki nama Kusno Sosrodihardjo, namun karena masa kecil Bung Karno sering sakit, orang tuanya mengganti nama menjadi Soekarno.

Memiliki tanggal dan bulan kelahiran dengan angka yang sama yakni bulan enam dan tanggal enam, Bung Karno memandangnya sebagai suatu hal yang baik.

“Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam tanggal 6 bulan 6,” katanya dalam autobiografi Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adams.

2. Hari Lahir Pancasila

Gettyimages 79044921 612x612 - inilah.com
Foto: Gettyimages

Selain tanggal kelahiran Bung Karno, peristiwa penting lainnya yang terjadi di bulan Juni adalah hari lahir Pancasila, yaitu pada 1 Juni 1945.

Dalam sidang yang merumuskan asas dasar negara Republik Indonesia, Bung Karno menjadi salah satu tokoh yang berperan bersama dengan Mohammad Yamin.

3. Wafatnya Soekarno

Quote Bung Karno
Foto: Gettyimages

Peristiwa penting lainnya di bulan Juni yang menjadikan sebagai bulan Bung Karno adalah tanggal wafat Bung Karno pada 21 Juni 1970.

Bung Karno meninggal dunia pada usia ke-69 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Quote Bung Karno
Foto: Gettyimages

Dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia, sosok Soekarno selalu diingat masyarakat. Tak hanya perjuangannya dalam memerdekaaan Indonesia saja, namun banyak quote Ir Soekarno yang kini masih dikenang banyak orang.

Rangkaian kata-kata bijak Bung Karno ini seakan memberikan pesan mutiara yang bijak dalam menjalankan kehidupan. Quote Bung Karno bisa menjadi penyemangat dalam kehidupan dan sebagai pengingat perjuangan pahlawan Indonesia.

Berikut quote Bung Karno yang terkenal dan dapat meningkatkan semangat dalam kehidupan:

  1. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita.”
  2. “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
  3. “Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”
  4. “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.”
  5. “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”
  6.  “Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.”
  7. “Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri sendiri disebut penakluk yang brilian!”
  8.  “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
  9. “Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat.”
  10.  “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
  11. “Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
  12. “Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.”
  13. “Nasionalisme itu ialah suatu itikad; suatu keinsafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu bangsa !”
  14.  “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  15.  “Berpedomanlah pada harapan dan ketetapan hati. Berpedomanlah pada cita-cita, berpedomanlah pada impian dan angan-angan.”
  16. “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun dilautan yang dalam.”
  17. “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat.”
  18. “Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang.”
  19. “Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!”
  20. “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan.”
  21. “Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda.”
  22. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu daripada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
  23. “Halaman-halaman dari revolusi Indonesia akan ditulis dengan darah Sukarno. Sejarahlah yang akan membersihkan namaku.”
  24. “Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya”.
  25. “Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaaan yang sehat.”
  26. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
  27. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”
  28. “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit.”
  29. “Apa kekurangan kita? Kekurangan kita adalah kurangnya percaya diri sebagai suatu bangsa sehingga kita menjadi penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain.”
  30. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
  31.  “Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apa pun untuk dimakan.”
  32.  “Pembawaanku adalah paduan dari pada pikiran sehat dan getaran perasaan.”
  33. “Kita bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.”
  34. “Hidup bukanlah tentang ‘Aku Bisa Saja’, namun tentang ‘Aku Mencoba’. Jangan pikirkan tentang Kegagalan, itu Adalah Pelajaran.”
  35.  “Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”
  36. “Boleh jadi ini secara kebetulan bersamaan boleh jadi juga pertanda lain. Akan tetapi kedua belahan dari watakku itu menjadikanku seorang yang merangkul semuanya.”
  37. “Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
  38.  “Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan.”
  39. “Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa.”
  40. “Untuk membangun negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun.”
  41. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
  42. “Jikalau aku menghirup udara ini, aku tidak lagi menghirup udara. Aku menghirup Indonesia.”
  43.  “Dan tidak ada gunanya bagiku melepaskan beban dari dalam hatiku kepada setiap pemuda yang datang kemari. Aku telah mengorbankan untuk tanah ini.”
  44. . “Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau. Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau. Aku melihat Indonesia.”
  45. “Ibu katakan kepadamu, kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita.”
  46. “Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram”.
  47. . “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya.”
  48.  “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
  49. “Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya.”
  50. “Kita ingin mendirikan suatu negara, semua buat semua, bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara, semua buat semua.”

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button