Hangout

Kajian Ustaz Adi Hidayat: Bahaya Ghibah Modern

Penceramah kharismatik Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan bahwa salah satu ciri kemuliaan seorang mukmin adalah tidak senang melakukan perbuatan yang sia-sia. Ia menyebutkan bahwa ghibah atau gosip, yaitu membicarakan kekurangan, kejelekan, dan perihal orang lain yang tidak rela jika didengar, adalah contoh dari perbuatan yang tidak berguna dan dilarang dalam Islam.

Rasulullah Saw juga memberikan peringatan keras terhadap perbuatan ghibah dan menyatakan bahwa ghibah lebih berat dosanya daripada berzina. Ia menyatakan bahwa orang yang ghibah tidak akan diampuni oleh Allah sehingga dimaafkan oleh orang yang digunjingkan.

Dalam surat al-Hujuraat ayat 12, Allah Swt. berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Dan, janganlah kamu mencari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Menurut UAH, saat ini acara-acara yang lebih banyak mengandung unsur ghibah itu sangat populer. Istilahnya bukan lagi ghibah, melainkan gosip. Acara seperti itu ditayangkan di televisi, dan disiarkan pada waktu-waktu yang sangat mungkin untuk orang-orang menontonnya. Mereka membicarakan kasus orang lain tanpa dihadiri oleh orang yang bersangkutan.

Bedanya ghibah dengan gosip tidak ada, selain istilahnya saja. Dari segi dosa, baik ghibah maupun gosip, keduanya sama-sama berdosa. Sebagian ulama menuturkan bahwa ghibah pada zaman sekarang sudah memenuhi semua lini kehidupan setiap orang.

Pernah terjadi suatu peristiwa, yaitu ketika Rasulullah Saw mendengar seorang wanita berkata, “Alangkah panjangnya buntut perempuan itu (maksudnya bajunya).” Kemudian, Rasulullah Saw bersabda, “Muntahkan muntahkan!” Maka, wanita tersebut memuntahkannya, dan keluarlah dari mulutnya sekerat daging mentah. Kemudian, Rasulullah Saw bersabda di hadapan para sahabatnya, “Lihatlah betapa beratnya ucapan satu perkataan saja. Wanita itu menjadi orang yang memakan daging saudaranya.”

Hal inilah yang dimaksud dalam firman Allah Swt yang tercantum dalam surat al-Hujuraat. Banyak hadits Rasulullah Saw yang membicarakan perihal masalah ghibah (menggunjing) ini, dengan maksud agar umatnya menjauhinya. Suatu ketika, Rasulullah Saw bersabda, “Jauhilah olehmu dari ghibah (menggunjing), karena ghibah itu lebih berat (dosanya) daripada berzina.”

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi, Thabrani, Abu Syekh, dan Ibnu Abid Dunya, Rasulullah Saw menjelaskan bahwa orang yang melakukan ghibah (menggunjing) tidak akan diampuni oleh Allah sebelum orang yang digunjingkan itu memberikan maaf. Abu Syekh juga meriwayatkan bahwa orang yang memakan daging saudaranya (melakukan ghibah) di dunia, akan dihidangkan daging bangkai saudaranya pada hari kiamat dan diminta untuk memakannya dengan muka yang muram, jijik, dan menjerit karena sakit, pahit, dan basi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button