News

Kala Wapres Ma’ruf Bercerita Kejayaan PKB di Pemilu 1999

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai salah satu partai politik (parpol) dengan basis pendukung beragama Islam. Hal ini dinilainya sebagai pembeda dari parpol lain yang menurutnya tanpa ada pendukung spesifik.

Ia pun menceritakan bagaimana dahulu PKB sangat tinggi elektabilitasnya hingga sempat meraih posisi ketiga pada Pemilu 1999. “Dari manifesto politiknya, landasan berpikir partainya, namanya juga beda dari partai lain, mabda’ siyasiyah. Isinya sarat dengan pikiran-pikiran kiai,” jelas Ma’ruf saat menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara, di Hotel Millenium, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

“PKB didirikan 1998, 1999 langsung pemilu, langsung PKB dapat 13 persen dan menduduki nomor tiga dalam perolehan partai di Indonesia,” sambungnya.

Ia pun turut prihatin, karena pada pemilu di tahun-tahun berikutnya, PKB tidak bisa mempertahankan prestasi dan terus merosot elektabilitasnnya.

“Turun 10 persen, turun 4,5 persen kemudian bangkit lagi. Harus balik lagi ke 13 persen. Turun lagi tidak masuk parlementary treshold (nanti). Maka itu harus digeber lagi. Arruju’ warruju’ tsummarruju’,” lanjutnya.

Ma’ruf pun mendoakan pada Pemilu 2024, PKB dapat merebut kembali posisi nomor tiga. “Memang harus kembali ke nomor tiga lagi, ketika 1999. Berharap agar PKB dapat meraih posisi nomor tiga pada Pemilu 2024 mendatang. Minimalnya nomor tiga, maksimal jadi nomor satu,” tegas Ma’ruf.

Tak lupa pula, Ma’ruf mengingatkan agar PKB tetap menyerap aspirasi dari para kiai. “Kita berharap peran PKB makin kuat. Bicara demokrasi itu peran parpol itu dominan, yang buat UU (kan) parpol. Karena itu aspirasi, kiai, yang intinya itu adalah menjaga umat dan menjaga bangsa, harus tetap jadi inspirasi kita,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button