Kalah dari Barca, Ancelotti Terancam Didepak Sebelum Musim Berakhir


Carlo Ancelotti menghadapi tekanan besar setelah Real Madrid kalah dramatis 3-2 dari Barcelona dalam final Copa del Rey 2025 di Stadion La Cartuja, Sevilla, Minggu (27/4) dini hari WIB. Kekalahan ini membuka peluang pemecatan lebih awal untuk Ancelotti.

Dominasi Barcelona

Madrid kehilangan Ferland Mendy akibat cedera di awal laga, memperpanjang daftar pemain yang absen. Barcelona memanfaatkan keadaan dengan mendominasi penguasaan bola. Pedri membuka skor di menit ke-28 lewat tembakan keras ke pojok atas dari luar kotak penalti.

Madrid sempat mencetak gol lewat Jude Bellingham, namun dianulir karena offside. Barcelona nyaris menambah gol saat tendangan sudut Dani Olmo membentur tiang jauh.

Perubahan Madrid Berkat Mbappé

Ancelotti mengambil risiko besar dengan memasukkan Kylian Mbappé di babak kedua meski belum 100 persen fit. Dampaknya langsung terasa, Vinícius Júnior dan Mbappé mulai mengancam gawang Szczesny.

Mbappé akhirnya menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas spektakuler — gol pertama dari tendangan bebas sepanjang karier profesionalnya. Madrid membalikkan keadaan jadi 2-1 berkat sundulan Aurelien Tchouameni dari sepak pojok Arda Guler, sebuah situasi bola mati yang perlu diwaspadai Inter di semifinal nanti.

Drama Menjelang Akhir

Barcelona kembali menyamakan kedudukan 2-2 lewat Ferran Torres, yang memanfaatkan umpan jauh Lamine Yamal dan miskomunikasi lini belakang Madrid. Pada menit akhir, Raphinha sempat mendapatkan penalti, tetapi setelah tinjauan VAR, wasit membatalkannya dan memberi kartu kuning untuk diving.

Perpanjangan Waktu: Barcelona Kunci Kemenangan

Gol kemenangan Barcelona lahir di menit ke-116. Jules Koundé memotong umpan ceroboh Modric dan melepaskan tembakan ke tiang dekat, tak mampu dibendung Courtois.

Ketegangan memuncak ketika Antonio Rudiger dikartu merah dari bangku cadangan karena protes berlebihan terhadap wasit setelah insiden keras pada Mbappé.

Kekalahan ini memperbesar tekanan pada Ancelotti, yang kabarnya bisa kehilangan jabatannya sebelum musim berakhir jika kegagalan di Liga Champions juga menyusul. 

Barcelona pun meraih trofi Copa del Rey ke-32 mereka, mempertegas dominasi di kompetisi ini atas rival abadi mereka, Real Madrid.