News

Kalau Pemilu 2024 Ditunda, Partai Buruh Siap Motori Gerakan People Power

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengingatkan para elit politik yang saat ini berada di lingkar kekuasaan. Jangan paksakan penundaan Pemilu 2024 kalau tak mau people power terjadi.

“Apabila dipaksakan untuk menunda Pemilu 2024 atau memperpanjanga masa jabatan presiden, seluruh buruh dan serikat pekerja bersama rakyat, tidak tertutup kemungkinan terjadinya people power (perlawanan rakyat). Buruh dan rakyat akan melawan,” tegas Said dalam konferensi pers secara online, Jumat (15/2/2022).

Masih kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini, buruh siap mengorganisir aksi-aksi besar melawan gagasan yang bertentangan dengan konstitusi. Bahwa ide penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan presiden, jelas melawan UUD 1945 atau konstitusi. “Kami akan organisir aksi-aksi besar. Kita dukung rakyat turun ke jalan demi mempertahankan tegaknya konstitusi. Aksinya tentu saja tidak boleh merusak dan damai. Selain juga menerapkan protokol kesehatan (prokes),” ungkapnya.

Disampaikan Said, Partai Buruh dan KSPI menolak keras ide atau gagasan dari sejumlah ketum parpol tentang penundaan Pemilu 2024 selama 2 atau 3 tahun.

“Kami, serikat buruh se-UIndonesia dan Partai Buruh menolak keras usulan, rencana ataupun pernyataan dari sejumlah ketua umum parpol tersebut. Penundaan Pemilu 2024 itu zalim dan melanggar konstisusi. Dalam UUD 1945 sudah jelas mengatur batas masa jabatan presiden adalah dua periode. Tidak ada tafsiran lain bahwa Presiden Jokowi saat ini menjalani periode kedua yang berakhir di 2024. Artinya Pemilu 2024. Tidak ada tafsiran lain,” papar Said.

Kalau usulan ini lolos, kata Said, bakal menjadi presedn buruk bagi konstitusi di masa depan. Di mana, setiap pemimpin akan merombak konstitusi demi mempertahankan kekuasaannya. “Tetapi kami yakin, pak Jokowi adalah demokrat sejati. Beliau juga penjaga konstitusi sejati,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button