Market

Kalau Pilih Naikkan Harga BBM Subsidi, Pemerintahan ‘Raja Tega’

Kalau jadi pemerintahan Jokowi menaikkan naik harga BBM subsidi, harga barang bakal semakin mahal, alias inflasi tinggi. Raja tega terhadap rakyat kecil.

Pengamat ekonomi energi UGM, Fahmy Radhi menerangkan, opsi penaikkan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat untuk saat ini.

“Alasannya, kenaikkan harga Pertalite dan Solar, yang proporsi jumlah konsumen di atas 70 persen, sudah pasti menyulut kenaikan harga atau inflasi. Padahal belum naik saja, harga barang sudah tinggi,” papar Fahmy kepada Inilah.com, Sabtu (20/8/2022).

Kalau kenaikkan harga BBM subsidi, sebut saja, Pertalite mencapai Rp10.000 per liter, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0.97 persen. “Sehingga inflasi tahun berjalan (2022), bisa tembus 6,2 persen (yoy),” ungkapnya.

Dengan inflasi sebesar itu, kata dia, justru memperburuk daya beli dan konsumsi masyarakat. Ketika tidak ada tambahan penghasilan, rakyat dihimpit kenaikan harga yang berlipat-lipat kali. “Kami khawatir pertumbuhan ekonomi kuartal III dan seterusnya tidak sebagus kuartal II yang mencapai 5,44 persen,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button