Peraih medali emas renang Olimpiade Paris, Thomas Ceccon, ditemukan tidur di taman dekat perkampungan atlet. Hal ini diduga karena kondisi di perkampungan atlet yang dikeluhkan “panas, bising, dan kurang nyaman”.
Ceccon, perenang Italia berusia 23 tahun, sebelumnya secara terbuka mengkritik fasilitas di desa atlet setelah gagal mencapai final 200 meter gaya punggung. Ia mengeluhkan kurangnya AC, makanan yang buruk, serta suasana yang panas dan bising sehingga sulit tidur.
Foto Ceccon yang sedang tidur di taman, beralaskan handuk dan bersebelahan dengan bangku, menjadi viral setelah diunggah oleh atlet dayung Arab Saudi, Husein Alireza, di Instagram. Alireza menandai lokasi foto tersebut sebagai area perkampungan atlet Olimpiade.
![resize.jpg](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/resize_a2e27d56e6.jpg)
Federasi Renang Italia (FIN) mengklarifikasi bahwa video Ceccon tidur di taman tidak terkait dengan kritiknya terhadap desa atlet. Mereka menegaskan bahwa itu hanya “tidur siang” dan video diambil pada siang hari.
Namun, Ceccon bukanlah satu-satunya atlet yang mengeluhkan kondisi di desa atlet. Petenis Amerika Serikat, Coco Gauff, mengungkapkan bahwa salah satu rekan setimnya bahkan keluar dari desa atlet karena merasa tempatnya terlalu sempit.
Atlet renang Prancis, Assia Touati, juga mengeluhkan tidak adanya AC di kamar tidur, meskipun akhirnya dipasang karena suhu yang terlalu panas. Sementara itu, pemain polo air Australia, Matilda Kearns, mengaku telah melakukan pijat untuk mengatasi masalah tidur akibat kasur yang tidak nyaman di desa atlet.
Keluhan-keluhan ini menjadi sorotan tajam terhadap penyelenggara Olimpiade Paris. Meski telah merancang perkampungan atlet dengan fasilitas lengkap, kenyamanan dan kualitas hidup para atlet tampaknya belum terpenuhi.