Hangout

Karnaval Budaya Betawi di Tangsel jadi Ajang Sambut Bulan Suci Ramadan

Pelaku seni dan budaya Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Karnaval Budaya Betawi di Sanggar Seni Rumah Baba, Pamulang. Acara ini mereka lakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya.

Pendiri Sanggar Rumah Baba, Udin Cecex mengatakan penyelenggaraan acara ini sebagai wadah kreatifitas bagi masyarakat. Selain itu, acara ini untuk menyatukan semangat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Mungkin anda suka

“Acara ini merupakan salah satu agenda tahunan sanggar untuk mengajak giroh masyarakat melestarikan budaya betawi, ajang silaturahmi para pelaku seni budaya, kaum muda dan mengenalkan budaya betawi dari generasi ke generasi. Hal ini mengingat pelestarian seni budaya di Tangsel khususnya pondok cabe ilir masih pasif,” kata Udin di Tangsel, Senin (28/3/2022).

Adapun isi acara karnaval kali ini yaitu tasyakuran, pawai, arak-arakan ondel-ondel, adu pantun dan palang pintu, kendang pencak. Selain itu ada pentas seni, manusia petasan dan live perform dari seniman Betawi muda Ipank Hore-Hore.

Acara ini melibatkan para tokoh masyarakat, kaum muda dan sanggar-sanggar lain. Keterlibatan mereka sebagai membuktikan kontribusinya melestarikan budaya baik bagi komunitas maupun masyarakat.

Karnaval Budaya Betawi jadi Pelestarian di Era Digital

Udin mengatakan kaum muda dan anak-anak harus terus menjaga dan ikut melestarikan. Sebab di era digitalisasi ini banyak anak-anak muda khususnya anak-anak yang sudah melupakan budaya karena sibuk dengan gawai mereka. Hal ini yang menjadi permasalahan khususnya di kota-kota besar.

“Harapan saya tentunya semoga kita tetap semangat melestarikan seni budaya Betawi, tidak mesti Betawi, semua seni dan budaya Indonesia, sebab eksistensi budaya kita bergantung pada generasi muda. Momentum ini juga kita jadikan untuk mulai kembali menumbuhkan cinta pada budaya nenek moyang kita,” ucap Udin.

Sementara itu, tokoh muda Tangsel Faisal Alfansury mengatakan, ruang seperti Sanggar Rumah Baba ini harus menjadi salah satu pusat yang mengawal kemajuan ritme dan gerak kota Tangsel.

“Jadi perhatian kita kepada ruang-ruang semacam ini harus penuh dan tuntas, jangan malah dipinggirkan,” ujarnya.

Ia mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Karnaval Budaya Betawi yang digagas Sanggar Rumah Baba. Melalui pelestarian nilai-nilai budaya seperti ini, semua pihak dapat bersama-sama merawat dan mencintai kota Tangsel.

“Kita semua saling guyub, karnaval ini menunjukan bahwa budaya merupakan jantung masyarakat yang memiliki nilai-nilai luhur dalam membangun peradaban,” ujar Alfan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button