Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat bertemu dengan warga di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. (Dok: PSI)
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti meminta seluruh pemegang saham pabrik pengolahan udang PT Panca Mitra Multi Perdana (PMMP) bertanggungjawab atas penunggakan gaji pekerja yang terjadi selama hampir 4 bulan.
Permintaan tersebut juga ditujukan kepada adik Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yakni Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, sebagai pemilik.
“Pabrik tersebut mengalami kerugian, namun terlepas itu pemegang saham (pemilik) seharusnya bertanggung jawab atas gaji yang belum terbayarkan,” kata Esther saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Sabtu (26/10/2024).
Esther menilai perlu ada langkah sigap bagi para pemilik untuk memberikan hak para pekerjanya. Sebab jika tidak segera dibayarkan, maka bukan tidak mungkin terjadi pelemahan daya beli di masyarakat sekitar.
“Jika tidak segera diatasi maka dampaknya pada pelemahan daya beli pegawai pabrik itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Esther menyarankan agar PT Panca Mitra Multi Perdana (PMMP) bisa segera mencari dana untuk membayarkan gaji para pegawai. Jika tak segera dilakukan, pabrik ini bisa mengalami keebangkrutan atau pailit.
“Langkahnya seharusnya dicarikan dana injection untuk pabrik tersebut atau perusahaan tersebut dinyatakan pailit. Jika perusahaan dinyatakan pailit maka asetnya dilelang untuk mendapat dana segar kemudian dana tersebut digunakan untuk bayar gaji pegawai yg tertunggak sekaligus pesangon,” ungkap Esther menambahkan.
Situasi di pabrik PMMP menjadi lebih panas pada Rabu (23/10/2024), ketika ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PT PMMP di Situbondo, Jawa Timur. Mereka menuntut pembayaran gaji yang telah tertunda selama 3-4 bulan serta pesangon bagi karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Aksi tersebut dimulai dari kantor Sarbumusi, di mana para pekerja berjalan kaki menuju pabrik pengolahan udang sambil dikawal oleh aparat dari Polsek dan Polres Situbondo. Setibanya di lokasi, para pengunjuk rasa melakukan orasi dan menuntut manajemen perusahaan untuk keluar dan menemui mereka. Para pekerja bahkan mengancam akan mendirikan tenda dan memblokir akses jalan raya Pantura jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Sebagai respons, 20 perwakilan pekerja mengikuti pertemuan daring melalui platform Zoom dengan direksi PT PMMP. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada titik terang atau kesepakatan antara kedua belah pihak terkait penyelesaian tuntutan pekerja tersebut.