News

Kasus Penembakan Ajudan Ferdy Sambo Sejatinya Mudah Dibongkar

Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Napoleon Bonaparte menyebut tragedi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo adalah perkara yang sangat mudah untuk dibongkar, bahkan tidak perlu membentuk tim khusus pencari fakta.

“Itu perkara yang mudah untuk dibongkar. Penyidik biasa saja bisa mengungkapnya. Tidak perlu (tim khusus) segala macam,” kata Napoleon.

Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa publik sudah mencium hal yang tidak pas dalam insiden tersebut.

“Mari kita kembali jujur, katakan apa adanya. Kenapa? Karena tidak ada yang bisa ditutup-tutupi dengan baik. Pasti akan terbuka,” ujarnya.

Terdakwa kasus penganiayaan terhadap YouTuber M. Kace itu berpendapat bahwa pihak-pihak yang berbicara di publik terkait dengan insiden mematikan tersebut mempertaruhkan integritas diri mereka.

“Kalau terbukti apa yang dikatakannya itu membabi buta membela sesuatu yang ditutup-tutupi atau sebagainya, suatu saat akan kembali kepada yang bersangkutan,” jelasnya.

Sebelumnya, Kapolri membentuk tim khusus untuk menuntaskan pengusutan kasus baku tembak antaranggota Polri pada hari Selasa (12/7/2022) lalu.

Selain melibatkan satuan kerja internal Polri dan eksternal, tim juga melibatkan Provost dan Pengamanan Internal (Paminal) Polri. Sementara itu, dari unsur eksternal adalah Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Sebelumnya nama Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terseret kasus penembakan ajudannya yang bernama Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, karena aksi penembakan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo yang berlokasi di Komplek Polri No.46, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Pihak kepolisian telah memanggil sejumlah saksi salah satunya adalah istri Ferdy Sambo yang bernama Putri Chandrawati.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button