Achraf Hakimi tampil gemilang saat Paris Saint-Germain menyingkirkan Arsenal di leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis (8/5) dini hari WIB. Bek kanan asal Maroko itu tak hanya mencetak gol penentu kemenangan 2-1, tetapi juga dinobatkan sebagai UEFA Man of the Match atas performanya yang dominan di lini kanan PSG—baik dalam bertahan maupun menyerang.
Gol Hakimi pada menit ke-72 mengunci agregat 3-1 untuk PSG, sekaligus memastikan langkah Les Parisiens ke final Liga Champions di Munich pada 31 Mei mendatang, menghadapi Inter Milan. Gol tersebut lahir dari kerja sama satu-dua yang rapi dan penyelesaian akhir yang tak terbendung oleh kiper Arsenal, David Raya.
“Sungguh menakjubkan. Atmosfer stadion luar biasa. Kami bekerja keras untuk mencapai momen ini. Tak banyak yang percaya pada kami, tapi kami satu tim, satu keluarga,” ujar Hakimi usai laga dikutip dari CBS Sports.
Pesepak bola muslim itu juga memuji pelatih Luis Enrique, yang dinilainya menjadi otak di balik transformasi PSG musim ini.
“Luis Enrique telah membangun tim yang fantastis. Ada banyak kerja keras di balik semua ini. Ia seorang jenius. Final nanti adalah motivasi kami,” katanya.
Hakimi, yang pernah memperkuat Inter Milan dan menjuarai Serie A 2020/21 bersama klub Italia tersebut, mengakui laga final akan menjadi spesial. Namun ia menegaskan bahwa fokus PSG saat ini adalah menjaga mentalitas dan terus bekerja keras.
“Inter adalah tim hebat. Kami harus menikmati momen ini, tapi segera kembali bekerja untuk final. Kami akan rayakan sedikit di ruang ganti bersama keluarga, lalu mulai fokus ke Munich,” tuturnya.
Kemenangan ini menjadi momen penting dalam karier Hakimi, sekaligus memperkuat statusnya sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia saat ini.
Hal Ini juga akan menjadi final keempat PSG di kompetisi Eropa dan kedua di Liga Champions setelah kekalahan dari Bayern Munchen pada 2020.
PSG turut mencatatkan diri sebagai tim ketiga dalam sejarah yang lolos ke final Liga Champions meski menelan lima kekalahan di sepanjang turnamen, menyusul Bayer Leverkusen (2001/02) dan Juventus (2002/03).
Final akan mempertemukan PSG dengan Inter Milan, yang lebih dulu memastikan tempat usai menaklukkan Barcelona dalam thriller tujuh gol. Duel ini menjadi peluang emas bagi Les Parisiens untuk meraih trofi Si Kuping Besar yang selama ini selalu menjauh sepeninggal bintang seperti Kylian Mbappe dan Lionel Messi.