Kata PDIP Pemerintah Gagal, Faktanya Capaian Jokowi Melebihi Era Megawati


Kritikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Indonesia belum makmur padahal memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dipatahkan oleh peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ade Mulyana.

Menurut catatannya, mayoritas publik malah mengakui keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama satu dekade masa kepemimpinannya, hal ini tercermin dengan tingginya angka approval rating Jokowi di akhi masa jabatannya.

“Di survei kami angkanya masih di atas 80 persen  Jokowi masih dianggap berhasil oleh mayoritas masyarakat Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Inilah.com, di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Ia menambahkan, indikator keberhasilan itu salah satunya di bidang ekonomi, di mana keberhasilan-keberhasilan pemerintah disampaikan oleh Presiden Kokowi pada pidato politiknya terakhir. “Misalnya pertumbuhan ekonomi yang terjaga diatas 5 persen,” ucap dia menjelaskan.

Asal tahu saja, Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengeluarkan laporan khusus bertema Indonesia Economic Outlook Q1-2024 “The Year of Transition”.

Laporan itu menyebut, selama memimpin Indonesia, Megawati membukukan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,57 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat di era Susilo Bambang Yudhoyono yakni rata-rata menjadi 5,64 persen pada periode I dan 5,8 persen pada periode II.

Sementara, di era Jokowi, rata-rata pertumbuhan mencapai 5,03 persen pada periode I dan sebesar 5,18 persen pada periode II.

Diketahui, dalam pidato politiknya baru-baru ini, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia yang belum mencapai  keadilan dan kemakmuran. Sambil berurai air mata, ia heran dengan kekayaan yang luar biasa cita-cita tersebut belum tercapai.

Kondisi ini, menurut Megawati terjadi karena kesalahan pemimpinnya, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Tiap malam saya nangis. Cuma ngelihatnya gini. Segede ini (menunjuk peta Indonesia) kenapa tidak bisa adil dan makmur ya. Lalu salahnya siapa? Pemimpinnya, pemimpinnya, pemimpinnya,” kata Megawati dalam pidato politiknya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).