News

Kata Satgas COVID-19 IDI Soal Pemangkasan Karantina dari Luar Negeri Hanya 3 Hari

Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menjelaskan pada dasarnya karantina bertujuan untuk mencegah penularan dari orang yang masuk ke Indonesia dari luar negeri.

Sebelumnya, perlu diketahui adanya karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri pernah sampai 14 hari. Kemudian menjadi delapan hari, setelah itu menjadi lima hari. Kini, menjadi tiga hari kepada orang yang sudah memiliki dua kali dosis vaksin COVID-19.

“Pencegahan penularan itu berlapis-lapis jadi orang yang masuk ke sini harus vaksinasi dua kali, kemudian tes PCR negatif,” kata Prof. Zubairi pada video singkat yang dia tampilkan di akun instagramnya @profesorzubairi, dikutip di Jakarta, Sabtu, (06/11/2021).

Masih menurutnya, jika dilihat dari durasi karantina hanya tiga hari, memang dinilai berbahaya. Namun, hal ini perlu dilihat dengan adanya pendukung lainnya yaitu harus memiliki dua kali dosis vaksin.

“Apakah berbahaya? Iya. Tentu lebih aman karantinanya lebih lama, mau lima hari, delapan Hari, 14 Hari. Namun kan juga tidak boleh terlalu lama untuk menghalangi tujuan yang bersangkutan untuk ke Indonesia. Jadi apakah tiga hari, namun karena pelaksanaan tidak hanya tiga hari tetap dengan vaksin dua kali, maka risiko penularan tetap rendah, dengan syarat kita monitor evaluasi,” tambahnya.

Kebijakan tersebut tentu melalui evaluasi dari adanya kasus di Indonesia yang terus melandai. Dia menjalaskan, saat ini Indonesia menduduki peringkat 68 di dunia dengan penularan COVID-19 yang sangat rendah.

“Tolong diingat bahwa Indonesia sekarang di posisi sangat rendah, kalau di renking dunia mingguan kita ada di posisi 68. Kita ada sebelumnya di nomor satu di bulan Juli dan Agustus,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button