Katy Perry Cs ke Luar Angkasa, Pulang-Pulang Langsung Cium Tanah!


Penyanyi Katy Perry dan lima penumpang lainnya mendarat dengan selamat di Bumi pada Selasa pagi waktu setempat setelah menyelesaikan wisata luar angkasa menggunakan roket milik Blue Origin. Keenam penumpang tersebut seluruhnya merupakan perempuan.

Dalam misi yang dinamakan NS-31, Katy Perry ditemani oleh jurnalis Gayle King, filantropis dan Wakil Ketua Bezos Earth Fund Lauren Sanchez, mantan ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, ilmuwan bioastronautika Amanda Nguyen, serta produser film Kerianne Flynn. Mereka menumpangi roket New Shepard, yang dikembangkan oleh perusahaan dirgantara Blue Origin milik Jeff Bezos.

Penerbangan suborbital ini berlangsung selama 11 menit dan melampaui garis Kármán, batas 100 kilometer di atas permukaan Bumi yang secara umum dianggap sebagai awal dari luar angkasa.

Setibanya di Texas Barat, Amerika Serikat, Katy Perry dilaporkan langsung mencium tanah sebagai ekspresi haru. Dalam penerbangan, ia menyanyikan lagu “What A Wonderful World” milik Louis Armstrong sebagai simbol penghargaan terhadap keindahan Bumi.

Gayle King mengungkap bahwa Perry memilih tidak menyanyikan lagunya sendiri karena ingin lebih menyoroti makna perjalanan tersebut. Penyanyi itu juga membawa bunga daisy sebagai simbol cinta kepada putrinya, Daisy.

Lauren Sanchez memimpin misi penerbangan kali ini. Ia merupakan tunangan Jeff Bezos, sekaligus seorang pilot dan jurnalis yang aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan melalui Bezos Earth Fund.

“Dia merasa terhormat memimpin tim penjelajah dalam sebuah misi yang akan mengubah pandangan mereka tentang Bumi, memberdayakan mereka untuk menceritakan kisah mereka sendiri dan membuat dampak abadi yang menginspirasi generasi mendatang,” demikian pernyataan resmi Blue Origin.

Misi NS-31 menjadi penerbangan manusia ke-11 menggunakan roket New Shepard sejak diluncurkan perdana pada 2021. Selain menjadi penerbangan wisata luar angkasa Blue Origin terbaru, misi ini juga mencetak sejarah sebagai penerbangan pertama sejak era kosmonaut Valentina Tereshkova pada 1963 yang membawa kru seluruhnya perempuan.

Penerbangan ini diperkirakan menelan biaya sebesar 150.000 dolar AS per penumpang dan menjadi simbol penting bagi meningkatnya partisipasi perempuan dalam industri penerbangan antariksa, yang selama ini masih didominasi laki-laki.