Market

Kebakaran Gudang Beras PIBC, Sabotase Mafia Beras?

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, yang terbakar pada Selasa siang (21/3/2023).

Kunjungan kali ini, Arief bersama Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan serta Direktur Utama BUMD Food Station, Pamrihadi Wiraryo. Mereka ingin memastikan ketersediaan beras serta aktivitas perdagangan di lokasi, tetap aman dan normal.

“Sudah kita lakukan pengecekan, beras pedagang serta 5.000 ton beras BULOG yang dikelola Food Station aman, karena yang terbakar gudang packaging,” ujar Arief.

Pada Selasa, sekitar pukul 12.25 WIB, salah satu gudang di PIBC mengalami kebakaran. Berdasarkan informasi, tidak ada korban jiwa serta tidak ada stok beras yang terbakar.

Arief mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, kondisi beras di PIBC dipastikan aman dan tidak mengganggu distribusi beras untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Aktivitas perdagangan dan pendistribusian beras jelang Ramadan dan hari Kamis besok juga dipastikan tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan,” ujarnya.

Dia mengatakan, keamanan fasilitas pergudangan di PIBC harus ditingkatkan dan diawasi secara berkala. Mengingat, PIBC merupakan pasar yang sangat penting karena memasok 60% kebutuhan beras Jakarta.

“PIBC merupakan sentra pendistribusian beras yang sangat penting karena menjadi pemasok utama beras untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Seperti kita ketahui Jakarta merupakan barometer nasional, apabila pasokan beras di Jakarta terganggu maka pasokan nasional pun akan terhambat, ” tuturnya.

Selain itu, ia menambahkan, PIBC juga menjadi sentra pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Melalui program ini BULOG menggelontorkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke para mitra pedagang di PIBC dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.

Arief mengaku lega ketika mengetahui bahwa tidak ada korban jiwa dan tidak ada beras yang ikut terbakar. Artinya tidak ada beras yang terbuang, mengingat saat ini stok beras di PIBC masih terus diupayakan untuk ditingkatkan.

“Ketersediaan stok beras baik di petani, penggilingan, BULOG, maupun pedagang harus dijaga serta dimanfaatkan dengan baik. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang menyampaikan untuk menjaga pasokan dan harga beras jelang puasa dan lebaran tahun 2023 ini. Selain itu, harga beras harus dihitung dan dijaga keseimbangannya karena menentukan pengendalian inflasi,” paparnya.

Adapun berdasarkan data Food Station, stok beras PIBC, saat ini, sekitar 19 ribu-20 ribu ton. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dalam waktu dekat seiring meningkatnya volume panen raya, diharapkan bisa mencapai 30 ribu ton.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button