Market

Kebijakan ‘Hawkish’ dari The Fed dan ECB Jadi Bumerang bagi IHSG

Mengikuti koreksi turun bursa saham global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (16/12/2022) pagi, melemah. Kebijakan hawkish alias promoneter ketat dari Bank Sentral AS, The European Central Bank (ECB) dan bank sentral lainnya jadi bumerang.

IHSG dibuka melemah 44,39 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.707,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,29 poin atau 0,99 persen ke posisi 933,07.

“Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah, disebabkan oleh kebijakan moneter yang hawkish dari The Fed, ECB dan beberapa bank sentral lainnya, rilis data yang kurang positif seperti penjualan ritel dan manufaktur, serta melemahnya komoditas dan nilai tukar rupiah,” tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Pada penutupan kemarin, pasar saham AS melemah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,25 persen, S&P 500 melemah 2,49 persen, dan Nasdaq terkorekasi 3,23 persen.

Investor merespon negatif rilis data penjualan ritel yang terkontraksi dan lebih buruk dari estimasi, yaitu tercatat turun 0,6 persen pada November 2022 yang disebabkan oleh kenaikan harga barang atau inflasi.

Selain itu, investor patut mencermati rilis data manufaktur yang mengaalmi perlambatan, di mana manufaktur di New York turun 11,2 dan juga Philadelphia yang terkontraksi 13,8.

Investor secara umum merespon negatif pernyataan dari Presiden The Fed Jerome Powell yang menginformasikan bahwa terminal rate bisa lebih tinggi dari estimasi dan diperkirakan akan berlangsung lama atau ‘higher for longer’.

Sementara pasar saham Eropa kemarin ditutup melemah. DAX turun 3,28 persen, FTSE melemah 0,93 persen, dan STOXX600 melemah 3,09 persen.

Investor merespon negatif kebijakan moneter yang masih ketat di beberapa negara di mana Bank of England (BoE), European Central Bank (ECB) dan Swiss National Bank, telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) untuk melawan inflasi.

Presiden ECB, Christine Lagarde menginformasikan bahwa suku bunga yang tinggi juga akan berlangsung lama, dalam rangka untuk melawan inflasi. ECB melihat bahwa inflasi masih akan tercatat diatas 2 persen hingga 2025.

Dari Asia, pasar saham pagi ini dibuka sebagian besar melemah. Investor masih mencermati rencana pembukaan ekonomi di China di mana beberapa ekonom melihat hal itu akan berdampak positif untuk menurunkan inflasi.

Investor masih mencermati tensi antara Amerika Serikat dan China setelah pemerintah membatasi beberapa perusahaan untuk menggunakan advanced technologies untuk modernisasi militer di China. Hal itu berupa pembatasan atau lisensi untuk produk komoditas, software, dan teknologi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 457,87 atau 1,63 persen ke 27.593,83 indeks Hang Seng turun 233,96 atau 1,21 persen ke 19.134,63, indeks Shanghai terkoreksi 14,42 poin atau 0,46 persen ke 3.154,23, dan indeks Straits Times melemah 14,47 poin atau 0,44 persen ke 3.259,28.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button