News

Kebut Pelantikan Kepala Otorita IKN, Taktik Jokowi Tekan Cibiran Publik

Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal, menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Otorita Ibu kota Negara (IKN) Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Rahajoe hanya alat politik. Mengurangi cibiran publik dengan memperlihatkan bahwa rezim ini sangat siap  membangun IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Padahal, merujuk tahapan awal, proses penetapan lokasi IKN kental politis, karena tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Penentuan lokasi tanpa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Ditambah lagi pembahasan RUU IKN yang super cepat di parlemen. “Kalau menurut saya ini untuk mengurangi cibiran publik, sebab munculnya civil society yang menolak itu. Artinya pihak dari presiden ingin menunjukan bahwa mereka sangat siap. Terutama untuk menyelesaikan beberapa janji kerja mereka,” kata Azhari kepada Inilah.com, Kamis (10/3/2022).

Azhari menyoroti langkah Jokowi mengangkat Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN. Dhony merupakan bos perusahaan raksasa di Indonesia yang bergerak di bidang properti yakni Sinar Mas Land. Apalagi nantinya ada pembangunan masif di institusi otorita IKN Nusantara. “Semua orang hari ini bisa mengasumsikan sendiri apa hubungannya,” ucap Azhari.

Pengaruh Desakan Geopolitik Internasional

Selanjutnya, Azhari merujuk dari wacana penundaan Pemilu 2024 yang menyeret sejumlah petinggi parpol dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ketertarikan Pangeran Muhammad bin Salman untuk berinvestasi di proyek IKN, tak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan percepatan pembentukan badan otoritas IKN.  Di periode kedua Jokowi ini, semakin kental politik balas budi. “Semuanya dilakukan pada akhir dan posisi negara itu seakan-akan ingin mengamankan segalanya. Pemerintah juga menjaga semua ritme perlawanan politik dengan cara sarkasme,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Wakilnya Dhony Rahajoe. Bambang bukanlah orang baru di pemerintahan. Di era SBY, dia menjabat pelaksana tugas menteri perhubungan, menggantikan EE Mangindaan yang mundur. Sementara Dhony berlatar belakang properti. Jabatan terakhirnya adalah Managing Director President Office Sinar Mas Land. Ia terlibat dalam proyek pembangunan BSD City. Saat ini, BSD City menjadi referensi pemerintah dalam membangun IKN Nusantara. Dhony telah mengundurkan diri dari Sinar Mas Grup, setelah dipercaya menjabat Wakil Kepala Otorita IKN.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button