News

Kejadian Bencana Meningkat di Penghujung Musim Hujan 2023

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat peningkatan kejadian bencana di Indonesia pada penghujung musim hujan 2023.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan, 60 kejadian bencana di periode 27 Februari-5 Maret 2023.

Mungkin anda suka

“Mungkin kita sudah penghujung musim hujan. Tapi, ada beberapa fenomena tidak hanya di wilayah Indonesia. Pengumpulan atau konvergensi curah hujan yang membuat ada intensitas hujan ekstrem di beberapa tempat,” kata Abdul dalam Disaster Briefing, Senin (6/3/2023).

Kejadian paling banyak masih didominasi bencana hidrometeorologi basah, dengan banjir 30 kali kejadian, cuaca ekstrem 22 kali kejadian, dan tanah longsor 8 kali kejadian.

Pergeseran curah hujan dari wilayah Jawa, naik ke wilayah Indonesia bagian utara, yakni Sumatera bagian tengah ke Utara, Kalimantan. Selanjutnya, Sulawesi mengakibatkan potensi bencana hidrometeorologi basah pada awal Maret.

Dilaporkan pada Minggu (5/3/2023) lima orang meninggal dunia. Namun, pada Senin hari ini, BNPB mendapatkan laporan dari Natuna, Kepulauan Riau, terdapat longsor yang sangat masif. Sejauh ini, 10 orang ditemukan tewas akibat bencana alam tersebut.  Puluhan korban meninggal lainnya diprediksi masih tertimbun longsor. “Ini informasinya kampung satu, kampung yang terkena longsor. Masih kita pastikan, karena akses cukup sulit. Masih cuaca ekstrem, curah hujan masih tinggi,” kata Abdul.

Selain itu, beberapa lokasi yang masih tergolong basah pada awal Maret 2023, seperti di Pulau Jawa, yakni Tegal, Wonogiri, Sragen, Rembang, Gresik. Kemudian, Pulau Kalimantan di Bengkayang, dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).

“Ada beberapa kondisi kondisi regional yang menyebabkan Pantura Jawa, sebagian besar Kalimantan, dan khususnya di Kepulauan Riau itu cukup tinggi intensitasnya,” kata Abdul menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button